SERANG, BANTEN RAYA-Kota Cilegon adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten. Kota ini juga terletak di bagian barat Pulau Jawa, tepatnya di tepi Selat Sunda. Kota ini dikenal sebagai Kota Baja, yang disebabkan adanya industri baja milik Pemerintah Indonesia, yakni Krakatau Steel.
Sebelumnya, Kota Cilegon pernah berstatus sebagai kota administratif yang mencakup seluruh wilayah Kota Cilegon saat ini. Hingga kota ini berubah status menjadi kota otonom pada tanggal 27 April 1999.
Di Kota Cilegon, terdapat berbagai macam objek vital milik negara Indonesia, antara lain seperti Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading, Pelabuhan Ciwandan, Krakatau Steel, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water dan Berikat Selat Sunda.
Tidak hanya objek vital, Kota Cilegon juga memiliki sejumlah bangunan bersejarah. Seperti bangunan Stasiun Kereta Api Indonesia (KAI) Cilegon yang memiliki ciri khas bergaya Belanda Eropa, dengan jendela dan kayunya yang kokoh.
Digunakan sebagai sarana transportasi karena dimasa itu ekonomi bertumbuh pesat, khususnya mengenai perkebunan. Stasiun KAI Cilegon masih berfungsi dengan baik dan masih digunakan oleh masyarakat sebagai sarana mobilitas transportasi.
”Jika melihat kondisi langsung, masih terawat bersih dan terpelihara maka berkesimpulan agar bangunan bersejarah ini agar di tetapkan sebagai cagar budaya peringkat kota Cilegon,” kata Plt Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Rudi Yatmawan, kemarin.
Kemudian, lanjutnya, ada bagunan Stasiun Cigading Lama yang berada antara Stasiun Kereta Api Krenceng dan Ujung Rei di Ciwandan. Lokasinya sekitar 50 meter dari Jalan Letnan Jenderal R. Suprapto, atau Jalan Raya Anyer yang secara topografi tepat di 6000’49.22LS-105058”52.24” BT.
Ia mengaku, saat ini bagunan Stasiun Cigading Lama yang tersisa, hanyalah bangunan tua berukuran 2 x 3 meter, dan menyisakan tulisan Tjigading (dibaca Cigading). Sementara di sisi timur sudah dibangun gudang milik penduduk sekitar.
Jika dilihat dari luar, bangunan Eks Stasiun Tjigading terlihat seperti stasiun-stasiun lain pada umumnya, hanya tersisa satu sisi pintu bangunan menghadap ke selatan, itupun sudah berubah menjadi pintuyang baru. Adapun sisa bangunan lainnya sudah tertutup oleh pasangan batu bata baru.
”Stasiun Kereta Api Cigading merupakan stasiun perlintasan menuju Anyer, tatkala Kereta api menuju arah Anyer masih ada. Menurut Kepala Stasiun Krenceng Bapak Azizi sekitar tahun 1980an Jalur ke Anyer tidak beroperasi lagi,” ungkapnya. (adv)