BANTENRAYA.CO.ID – Jeung Nuraini, merupakan produsen pempek khas Palembang yang ada di Kota Cilegon.
Pempek Jeung Nuraini melayani jualan pempek dalam bentuk sudah digoreng maupun pempek yang belum digoreng atau masih mentah.
Nuraini, pemilik pempek brand pempek Jeung Nuraini sudah berjualan pempek sekitar 4 tahun lalu.
Ia menjual pempek lantaran melihat pasar kuliner, khususnya di Cilegon cukup menggiurkan.
Ditambah lagi, Ia yang berasal dari Sumatera Selatan tempat asal makanan pempek berada, memang memunyai keahlian membuat pempek.
BACA JUGA:Berkah Fried Chicken Cilegon, Ayamnya Kriuk dan Sambalnya Nendang
“Saya sehari-hari bikin pempek. Tapi kadang kalau ada pesanan catering buat hajat juga saya layani, kue-kue basah juga,” kata Nuraini warga Lingkungan Ramanuju Lama RT 01 RW 09, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa, 29 Agustus 2023.
Nuraini menjual pempeknya kepada warga sekitar.
Selain itu juga menerima pesanan dari beberapa orang yang telah dikenalnya, serta dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau DinkopUKM Kota Cilegon jika ada acara tertentu juga sering pesan ke dirinya.
“Ya saya jual lewat WA, saya tawarin orang-orang, lewat facebook pribadi saya juga. Ada pesanan juga luar kota, seringnya Serang, Anyer, Pandeglang,” katanya.
Nuraini menjelaskan, produk Pempek Jeung Nuraini lebih sering dijual dalam bentuk belum digoreng.
BACA JUGA:Nuba Koffie, Produsen Kopi Robusta Asli Banten yang Wajib Dicoba Bagi Penggemar Kopi
Dalam satu box, berisi 10 pempek, kuah dan timun. Dalam satu box, harganya Rp 25 ribu belum termasuk ongkos kirim.
Namun, untuk di wilayah Kota Cilegon bisa gratis antar jika pesanan banyak.
“Sehari saya bikin 300 sampai 500 biji pempek, ya ada sekitar 30 sampai 50 boks,” tuturnya.
Nuraini berjualan melalui whatsapp dengan nomor 082216953749.
Ia berjualan pempek untuk bantu-bantu suami yang bekerja serabutan.
BACA JUGA:Haico Donut and Bakery, Donat Empuk dengan Berbagai Variang Toping dari Cilegon
Selain pempek, Ia juga berjualan rujak mie.
“Tambahan, suami serabutan aja. Kalau sehari pempek aja 500 sampai 1 juta. Modalnya ya 500 ribu lebih, tapi beda kalau kapal selam harganya beda dan untungnya,” katanya.
Nuraini mengaku, saat ini Ia sering mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh DinkopUKM Kota Cilegon.
Ia juga dibantu dalam pengurusan izin seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sebagainya.
“Saya sering diundang orang dinas (DinkopUKM) ikut pelatihan, jualan kita juga dibeli mereka,” ucapnya.***