BANTENRAYA.CO.ID – Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
terkait aturan baru soal standar kelulusan bagi mahasiswa di tingkat S1 atau D4 direspon pro dan kontra oleh mahasiswa di Kota Serang.
Dalam aturan baru tersebut, mahasiswa tidak lagi wajib menyusun skripsi sebagai syarat kelulusan.
BACA JUGA:26 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, Begini Kondisinya Sekarang
Kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim disambut baik oleh beberapa mahasiswa di Kota Serang, salah satunya Diva mahasiswa Untirta semester 3 jurusan teknologi pangan.
Diva mengaku, pihaknya sepakat dengan kebijakan Kemendikbudristek, soal penghapusan pembuatan karya skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa S1 dan D4.
“Sepakat. Karena saya setuju skripsi itu bukan tolak ukur seseorang lulus sarjana menjadi sukses. Skripsi juga terlalu banyak buang-buang waktu dan uang. Lalu sekarang itu karyawan memiliki banyak pekerjaan, jadi tidak relevan menggunakan skripsi,” ujar Diva, kepada Bantenraya.co.id, Kamis 31 Agustus 2023.
BACA JUGA:Populasi Masjid di Kota Serang Bertambah Jadi 613
Meski dalam aturan baru Kemendikbudristek, kelulusan kuliah harus membuat prototipe dan proyek lain yang dikerjakan secara berkelompok, Diva mengaku tak keberatan dengan pembuatan prototipe dan proyek tersebut.
“Menurut aku itu bagus sih. Karena untuk mempermudah untuk lulus sarjana dan mempercepat juga. Jadi nggak keberatan soal membuat prototipe dan proyek lain. Nggak kesulitan,” ucap dia.
Meski program Kemendikbudristek tersebut mencontoh dari negara lain, Diva mengaku tetap sepakat dengan aturan baru kelulusan mahasiswa S1 dan D4.
BACA JUGA:Tok! Dana Pilkada Kota Serang 2024 Ditetapkan Sebesar Rp28 Miliar
“Bagus. Aku pernah baca kayak negara Jepang, Jero Polin dia lulus cepat itu karena di negara Jepang itu belajarnya mempermudah siswanya. Pekerjaannya nggak mempersulit mahasiswa,” tuturnya.
Diva berharap kebijakan aturan baru perihal standar kelulusan bagi mahasiswa di tingkat S1 atau D4 segera diterapkan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
“Harapan saya ke depannya perlu diterapkan, karena sekarang banyak mahasiswa yang lama lulusnya karena skripsi jadi perlu segera,” harap Diva.
BACA JUGA:Musim Kemarau Petani di Kota Serang Nekat Bercocok Tanam
Dukungan serupa pun dikatakan mahasiswa Universitas Bina Bangsa (Uniba) Ukat Saukatudin. Ukat Saukatudin mengatakan, pihaknya sepakat pembuatan skripsi sebagai syarat kelulusan kuliah S1 dan D4 dihapuskan.
“Satuju. Alesannya. Sebenernya bukan di hapus sih bang, cuma nanti mahasiswa boleh memilih apakah mau lulus dengan skripsi atau project,” kata Ukat Saukatudin, kepada Bantenraya.co.id, Kamis 31 Agustus 2023.
Ukat Saukatudin mengaku tidak masalah jika dirinya harus membuat proyek sebagai pengganti penulisan skripsi.
“Kalau Ukat sendiri lebih memilih membuat project, yang nantinya ketika sudah lulus akan lebih bermanfaat dan meningkatkan kemampuan mahasiswa,” ucap mahasiswa semester 6 ini.
Ukat Saukatudin berharap kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim segera diterapkan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
“Iya saya berharap kebijakan tersebut diterapkan,” katanya.
BACA JUGA:115 Hektare Sawah di Kota Serang Kekeringan
Namun berbeda dikatakan dengan mahasiswa Universitas Primagraha, Fadlan. Fadlan mengaku dirinya tidak sepakat skripsi dihapuskan atau diganti dengan pembuatan prototipe atau proyek lainnya sebagai syarat kelulusan kuliah S1 dan D4.
“Tanggapan Fadlan kurang sepakat, karena skripsi kan itu salah satu hasil akhir dari pembelajaran kuliah dan skripsi juga itu salah satu hasil yang penting untuk mahasiswa karena kita merangkai skripsi itu menggunkan penelitian, observasi dan lain lain,” kata Fadlan, kepada Bantenraya.co.id, Kamis 31 Agustus 2023.
Fadlan menjelaskan, skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang dapat dibanggakan oleh mahasiswa.
BACA JUGA:7 Bakso Terenak di Kota Serang yang Wajib Dicoba, Nikmati Sambal Pedasnya!
“Nah disininya kurang sepakat, kalau menurut Fadlan punya karya dengan hasil sendiri itu lebih memuaskan, soalnya itu bisa memberikan pengetahuan ke diri sendiri,” jelas mahasiswa semester 5 jurusan sistem informasi ini.
Fadlan berharap pembuatan karya tulis skripsi tidak dihapus atau diganti, tetap dijadikan sebagai syarat kelulusan mahasiswa S1 dan D4.
“Skripsi tetap diwajibkan dan dijadikan hasil akhir untuk lulus,” tandasnya. ***