BANTENRAYA.CO.ID – Tersaji teks takbiran Idul Fitri lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.
Teks takbiran Idul Fitri ini bisa dilantunkan saat momen malam takbiran nanti.
Bila anda belum hapal, bisa simak teks takbiran Idul Fitri lengkap dalam bahasa Arab latin, dan terjemahannya berikut ini.
Takbiran adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim di Indonesia.
BACA JUGA: 21 Ucapan Idul Fitri 2023 dalam Bahasa Inggris, Berkelas dan Kekinian
Takbiran juga dijadikan pertanda bahwa esok umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Karenanya momen takbiran dirayakan dengan penuh kegembiraan, dan penuh rasa syukur.
Bersyukur karena bisa menjalani puasa Ramadhan selama satu bulan lamanya.
Biasanya, takbiran dilakukan usai pemerintah menetapkan waktu lebaran.
BACA JUGA: 17 Link Twibbon Lebaran 2023, Desain Kekinian Bikin Foto Keluarga Terlihat Makin Kece
Takbiran bukan sekedar merayakan kemenangan setelah berpuasa saja, tetapi juga merupakan dzikir yang harus dilantunkan.
Berdzikir berupa membaca takbir di malam Hari Raya Idul Fitri juga merupakan ajaran dari Rasulullah SAW.
Dalam momen istimewa tersebut, kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca takbir.
Anjuran bertakbir di malam takbiran tertulis dalam firman Allah Swt berikut:
وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَ
Artinya, “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Babqarah [2]: 185).
BACA JUGA: Resep Opor Ayam Khas Lebaran Mudah, Rasa Enak dan Bikin Nagih
Membaca takbir ini dimulai sejak masuknya malam 1 Syawal sampai imam shalat Id sudah melakukan takbiratul ihram bagi yang berjamaah, atau takbiratul ihram bagi yang melaksanakan shalat Id sendiri.
Dikutip Bantenraya.co.id dari NU Online, berikut teks takbiran Idul Fitri dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.
Takbir dilafalkan sebanyak 3 kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”
Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan dzikir sebagaimana dzikir-takbir Rasulullah Saw di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُصَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya, “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya.
Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.”
Itulah teks takbiran Idul Fitri lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.***