BANTENRAYA.CO.ID – Terkait kabar perselingkuhan Syahnaz Shadiqah dan Rendy Kjaernett benarkah hal ini dipengaruhi dengan faktor genetik?
Kabar baru-baru ini telah terungkap terkait kasus perselingkuhan yang dilakukan oleh Syahnaz Shadiqah dan Rendy Kjaernett.
Kabar perselingkuhan antara Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett ini dibongkar oleh istri sahnya Rendy Kjaernett yaitu Lady Veronica Nayoan.
Lady Veronica Nayoan diduga membocorkan kasus tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Syahnaz Sadiqah dangan Rendy Kjaernett.
Kasus tersebut dibocorkan melalui unggahan akun Instagram milik istri sah dari Rendy Kjaernett yaitu @ladynayoan.
Isi dari unggahan tersebut yang diunggah oleh istri Rendy Kjaernett berisikan tentang.
“Sampai kapan mau dirahasiakan terus? @syahnazs @rendykjarnett,” tulis @ladynayoan istri dari Rendy Kjaernett di story akun Instagramnya sambil menandai akun milik Syahnaz Shadiqah dan Rendy Kjaernett.
Rupanya kabar kasus perselingkuhan antara Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett itu sudah diketahui hubungannya sejak Juli 2022 tahun lalu.
Namun apakah benar dari kabar perselingkuhan yang dilakukan oleh Syahnaz Shadiqah dan Rendy Kjaernett berpengaruh pada faktor genetik dari Syahnaz Shadiqah, berikut faktanya?
Selingkuh menjadi sebuah prilaku yang melanggar komitmen sebuah hubungan, apalagi sudah menjalin hubungan pernikahan.
Hal ini akan menimbulkan kekacauan dan keretakan dalam sebuah rumah tangga yang sudah dibangun anntinya.
Perselingkuhan juga kerap disebut sebagai penyakit yang suatu saat nanti akan kambuh lagi.
Untuk itu, kebiasaan perselingkuhan ini umumnya tidak mudah untuk dihilangkan.
Saking sulitnya, ketidaksetiaan yang dimiliki seseorang layaknya zat yang masuk ke tubuh dan sudah mendarah daging.
Namun apakah hal ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik yang memang menyebabkan seseorang lebih mudah untuk berselingkuh?
Namun ternyata, kebiasaan selingkuh memang bisa jadi dipengaruhi oleh faktor genetik keluarga yang diturunkan.
Faktor genetik ini berperan dalam pembuatan dopamin, hormon yang diproduksi otak saat seseorang gembira atau senag dalam kehidupannya.
Hal ini dengan mudah menarik prilaku seseorang dan sensasi dalm pergaulan bebas termasuk perselingkuhan.
Nah mungkin dari hal tersebutlah yang mempengaruhi seseorang mudah untuk melakukan perselingkuhan.
Intinya memang kita harus bisa saling menjaga komitmen dengan sesama pasangan, apa lagi yang sudah menikah.
Agar hal semacam perselingkuhan tersebut bisa kita hindari dan tidak terjadi pada diri kita.***