Ulama Minta Jaga Kondusifitas Daerah

Ulama Minta Jaga Kondusifitas Daerah
ISTIGOSAH: Forkopimda Provinsi Banten berjabat tangan erat usai istigosah dalam rangka memperkuat stabilitas daerah dan menjadi kondusifitas daerah di Masjid Ats Tsaurah, Kota Serang, Minggu (31 Agustus 2025).

BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar istighosah di Masjid Agung As-Tsauroh, Kota Serang, Minggu (31 Agustus 2025).

Doa bersama yang dipimpin ulama kharismatik Abuya Muhtadi itu menjadi upaya mempererat kebersamaan seluruh elemen dalam menjaga kondusifitas daerah di tengah meningkatnya aksi unjuk rasa di berbagai wilayah.

Embay Mulya Syarif, salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten, menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat yang menyampaikan pendapat di muka umum untuk menyuarakan keresahan dan aspirasi rakyat dalam kondisi saat ini.

Bacaan Lainnya

Namun, dia juga mengimbau agar aspirasi-aspirasi itu disampaikan secara tertib dan damai.

Dirut LKBN ANTARA Terpilih jadi Ketua PWI Pusat, Diberikan 30 Hari untuk Merampungkan Kepengurusan

“Kami mengapresiasi masyarakat yang menyampaikan pendapat di muka umum sebagai bagian dari demokrasi,

sembari mengimbau agar seluruh bentuk penyampaian aspirasi dilakukan dengan tertib, damai, menjunjung tinggi akhlak mulia, serta menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi,” kata Embay.

Semua pihak, mulai dari penyelenggara negara, aparat keamanan, tokoh agama, tokoh masyarakat, unsur sipil, diminta untuk bersama-sama mendinginkan situasi.

Di saat yang sama, lembaga-lembaga yang dikritik rakyat juga menurut Embay harus bisa berbenah segera.

Hasil Akhir Liverpool vs Arsenal, Gol Indah Szoboszlai Hajar The Gunners

“Masyarakat jangan mau diprovokasi dan diadu domba dengan aparat keamanan atau pihak manapun,

serta memberikan waktu dan kesempatan bagi institusi terkait untuk melakukan pembenahan,” katanya.

Embay juga menyerukan agar seluruh elemen bangsa mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyikapi perbedaan pandangan.

Serta menghindari ujaran kebencian serta tindakan anarkis yang bisa memperkeruh keadaan.

Kelompok 38 KKM Uniba Gelar Lomba MTQ dan Adzan di Desa Citeureup

“Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan dialog, musyawarah, serta cara-cara damai dalam menyikapi perbedaan pandangan maupun kepentingan,

sekaligus menghindari ujaran kebencian, kekerasan, dan tindakan yang berpotensi memperkeruh keadaan,” ujar Embay.

Embay menegaskan pentingnya menjaga persatuan bangsa dalam kondisi seperti ini.

Dia menyerukan nilai persaudaraan dan persatuan dijaga oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang ada di Provinsi Banten.

Pick Up Terjun ke Sungai di Kragilan, Satu Orang Meninggal Dunia

“Kami menegaskan pentingnya persatuan dan keutuhan NKRI sebagai amanah konstitusi sekaligus ajaran agama demi kemaslahatan umat, serta menyerukan agar nilai persaudaraan,

perdamaian, dan persatuan terus dijaga oleh seluruh warga bangsa,” tutur Embay.

Embay menegaskan pentingnya langkah tegas aparat dalam menghadapi potensi anarkisme.

Menurutnya, aksi unjuk rasa belakangan ini cenderung merusak fasilitas umum dan berpotensi memecah belah persatuan.

Pick Up Terjun ke Sungai di Kragilan, Satu Orang Meninggal Dunia

“Unras belakangan ini lebih mengarah pada tindakan anarkis. Itu jelas tidak bisa dibiarkan.

Presiden juga sudah menegaskan agar siapa pun yang merusak ketertiban harus ditindak tegas,” ujarnya.

Embay menambahkan, upaya menjaga kondusifitas daerah tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat, melainkan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

“Kalau Banten aman dan kondusif, maka pembangunan bisa berjalan, investasi bisa masuk, dan masyarakat akan merasakan manfaatnya,” pungkasnya.

Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Masyarakat, GP Ansor Kota Tangsel Laksanakan Istighosah dan Doa Bersama

Gubernur Banten Andra Soni yang hadir dalam kesempatan itu menekankan bahwa, keamanan dan ketertiban masyarakat adalah prioritas utama pemerintahannya.

Ia mengajak semua pihak, baik aparat, tokoh masyarakat, hingga dunia pendidikan, ikut berperan menjaga stabilitas.

“Kepada personel Satpol PP, TNI, dan Polri, saya minta agar dalam pengamanan unjuk rasa senantiasa mengedepankan pendekatan humanis persuasif.

Kepada tokoh masyarakat dan alim ulama, mari kita terus memberikan wejangan kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban dan lingkungan sekitar,” kata Andra.

Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Masyarakat, GP Ansor Kota Tangsel Laksanakan Istighosah dan Doa Bersama

Ia juga menegaskan bahwa, unjuk rasa adalah hak konstitusional warga negara. Akan tetapi, hal itu harus dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

“Untuk seluruh pihak, mari sama-sama menjaga agar semua berjalan kondusif. Sampaikan aspirasi dengan baik, karena itu hak yang dijamin Undang-Undang Dasar.

InsyaAllah, di masa kepemimpinan saya di Provinsi Banten, aspirasi masyarakat akan terus kita dengar,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki menyampaikan, kondisi keamanan di Banten sejauh ini masih terkendali.

Pick Up Terjun ke Sungai di Kragilan, Satu Orang Meninggal Dunia

Namun, ia mengakui ada beberapa riak yang dipicu unjuk rasa tanpa izin belakangan ini.

“Secara umum Kamtibmas masih terjaga dengan baik.

Tapi kalau ada kejadian rusuh dalam unjuk rasa, kami pastikan akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

Hengki mengingatkan bahwa, ketegasan aparat bukan semata menjaga wibawa hukum, tetapi juga melindungi kepentingan daerah.

Kelompok 12 KKM Uniba Bantu Pendataan Penyandang Disabilitas di Sukawana

“Meskipun itu kejadian kecil, kalau dibiarkan bisa memengaruhi Kamtibmas.

Sementara saat ini Pemprov Banten sedang gencar menarik investor. Kondisi yang tidak kondusif akan sangat berpengaruh,” jelasnya.

Ia juga mengungkap fakta bahwa sebagian besar pelajar SMK terlibat dalam aksi rusuh.

“Setelah didalami, mereka tidak tahu tujuan unjuk rasa itu apa. Mereka hanya ikut ajakan teman-temannya. Parahnya, aksi dilakukan spontan tanpa izin dan tanpa koordinator resmi,” ungkapnya.

Akhmad Munir Terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat 2025–2030, Bawa Semangat Rekonsiliasi dan Pembaruan

Hal yang sama disampaikan KH Mahmudi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mubarok Kota Serang.

Mahmudi meminta masyarakat agar menjaga situasi tidak semakin parah. Sebab menurut agama Islam, menyampaikan sesuatu yang baik juga harus disampaikan dengan cara yang baik pula.

Mahmudi berharap situasi saat ini segera bisa reda dan masyarakat menjadi tenang kembali.

Kepada lembaga-lembaga yang sebelumnya disorot rakyat dia harap bisa memperbaiki diri lebih baik lagi agar kepercayaan rakyat kembali tumbuh.

Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Masyarakat, GP Ansor Kota Tangsel Laksanakan Istighosah dan Doa Bersama

Terpisah, Akdemisi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Syaeful Bahri mengatakan, unjuk rasa untuk menyuarakan pendapat di muka umum memang merupakan hak setiap warga negara yang dijamin oleh undang-undang.

Namun apabila unjuk rasa berakhir dengan pengrusakan fasilitas negara atau publik maka itu tidak dapat dibenarkan berdasarkan dasar apapun, itu justru menodai perjuangan rakyat.

Dia pun menyerukan agar para demonstran tetap kritis, tetapi tidak anarkis. Sebab perusakan terhadap fasilitas umum pada akhirnya akan merugikan masyarakat juga sebagai pengguna sarana publik.

“Para demonstran silakan kritis tapi jangan anarkis karena ujungnya bakal merugikan rakyat juga,” katanya.

Jaring Bibit Atlet Berkualitas, Kominitas BINTAR Gelar Lomba Maraton

Syaeful Bahri pun saat ini meminta masyarakat agar tenang serta tidak terprovokasi oleh ajakan massa untuk melakukan penjarahan apalagi tindak kekerasan.

Dia khawatir ada penumpang gelap yang memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan pribadi mereka dengan memanfaatkan massa yang terdiri dari masyarakat dan mahasiswa. (raffi/tohir)

Pos terkait