BANTENRAYA.CO.ID – Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon melakukan rapat pra Rencana Anggaran Biaya atau RAB DPWKel Salira untuk 2024 mendatang.
Dimana menjadi fopkus pembangunan DPWKel Salira Kelurahan Bagendung adalah pemerataan pembangunan, terutama untuk membangun jalan lingkungan agar tidak becek dan licin.
DPWKel Salira sendiri merupakan program yang mengalokasikan anggaran Rp100 juta per RW untuk membangun infrastruktur.
Tujuannya untuk bisa melakukan pemerataan dan percepatan pembangunan di Kota Cilegon, terutama di bagian hilir atau lingkungan.
Pasalnya selama ini pembangunan hanya berfokus di kota saja jika dialokasikan anggaran lewat dinas, sementara pembangunan wilayah sangat minim.
BACA JUGA: Pokmas Rawa Arum Alokasikan Rp280 Juta Pembangunan Salira, Ini Jenis Pembangunannya
Lurah Bagendung Eha Nursoleha menyampaikan, pada tahun 2022 lalu difokuskan untuk pengentasan soal sanitasi dengan jambanisasi diperbanyak dan dominan dalam DPWKel 2023.
Sekarang untuk drainase, maka kedepan harapanya bisa menyelesaikan soal jalan lingkungan dengan pavink block.
“Setiap tahun tentu ada yang berbeda lebih dominan kemana untuk pembangunan,” katanya, Kamis 25 Mei 2023.
“Pada tahun sebelumnya ada jambanisasi yang diberikan jumlahnya puluhan rumah, sekarang ini lebih ke drainase dan TPT, kedepan ada paving block,”
“Meski begitu tentu ini tujuannya adalah pemerataan pembangunan,” ujarnya.
BACA JUGA: Pokmas Purwakarta Libatkan RT dan RW dalam Program Salira, Segini Alokasi Anggarannya
Pra RAB sendiri, lanjut Eha, menjadi mekanisme bagimana dirumuskan rencana anggaran biaya yang nantinya akan direalisasikan pada 2024 mendatang.
Agar secara pemetaan menjadi jelas, boleh atau tidak asetnya di bangun, atau pembangunan sudah menjadi sasaran anggaran dan alokasi program dari dinas.
“jadi semuanya akan diperjelas di rapat Pra RAB untuk kebutuhan anggaran kedepan,” ucapnya.
Eha menegaskan, setalh nantinya ada usulan dari warga, maka para peserta terutama tim langsung terjun kelapangan untuk memastikan benar-benar kondisi yang akan dibangun.
Sehingga bisa terlihat dan jelas sebelum dan setelahnya.
BACA JUGA: Pokmas Kelurahan Lebak Denok Gelontorkan Dana Salira Rp264 Juta, Bangun TPT Hingga Gardu Warga
“Ada juga kunjungan lapangan yang dilakukan, melihat secara lansung apa sebenarnya ada sesuai atau tidak dengan pembahasan yang dilakukan jika disana butuh benar-benar dibangun,” ujarnya.
Jangan sampai, lanjut Eha, apakah baru atau meneruskan maka itu bisang sangat jelas dengan turun lapangan lansung, sehingga bisa juga memastikan ketepatan jenis pembangunan.
Misalnya kebutuhan ternyata jalan, tapi yang diusulkan malah TPT dan lainnya,” ungkapnya.
Kepala Seksi Pembangunan Kelurahan Bagendung Nina Nurul Jannah menyatakan, dengan turun kelapangan juga memastikan apa pembangunan yang paling urgen yang harus dibangun dan dirumuskan dalam RAB.
Jika banjir maka prioritasnya dalah dranase, jika potensi longsor maka TPT. Termasuk apakah ada rumauh tidak layak huni atau tidak.
BACA JUGA: Kelurahan Kotasari Gelontorkan Rp300 Juta untuk Pembangunan Salira, Ini Jenis Pembangunannya
“Ini jangan sampai juga tumpang tindih misalnya akan dibangun dinas, atau Pokmas,”
“Diperjelas mana yang akan dibangun, jangan sampai malah salah dan akan dibangun dengan anggaran yang lain, contoh rutilahu dari dinsos atau drainase dari Disperkim,” ucapnya.
Pra RAB, jelas Nina, Penyusunan Dokumen Perencanaan Pra RAB ini sebagai tindak lanjut dari hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan atau MusrembangKel.
“Tindak lanjut dari hasil Musrenbangkel yang sudah dilaksanakan di awal tahun, RT RW memberikan usulan pembangunan di wilayahnya masing-masing sekarang dirancang pembiayaannya,” pungkasnya.***