Wabup Pandeglang Meriahkan Festival Bubur Suro 2025

bubur suro
BUBUR SURO :Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi turut serta memeriahkan festival Bubur Suro 2025 di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Minggu (6/7)

PANDEGLANG, BANTENRAYA – Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi turut serta memeriahkan festival Bubur Suro 2025 di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang. Bubur Suro adalah hidangan khas yang dibuat pada bulan Muharram, khususnya pada tanggal 10 Muharram, untuk menyambut tahun baru Islam.

Kepala Desa Bandung Wahyu Kusnadiharja mengatakan, bubur ini bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol rasa syukur, doa, dan kebersamaan dalam masyarakat.

“Bubur Suro bagian dari tradisi secara turun temurun yang dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Nuh dan terus dilestarikan hingga kini. Sebagai wujud syukur atas keselamatan dan keberkahan,” katanya di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Minggu, (6/7)

Kades Wahyu mengatakan, pada hari ini, Minggu, 6 Juli 2025, di Desa Bandung digelar Festival Bubur Suro. Tahun 2025 ini merupakan yang tahun ketiga diselenggarakan.

“Biasanya digelar di setiap kampung tapi ini diselenggarakan tingkat desa. Dan Alhamdulillah di tahun ke-tiga ini dihadiri oleh Kepala Daerah yaitu Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi,” katanya.

Kehadiran Wakil Bupati Pandeglang dalam acara festival bubur suro menambah kemeriahan. “Ini merupakan hari berbahagia buat kami. Terima kasih kepada Pak Wakil Bupati Pandeglang bisa hadir di tempat kami,” katanya.

Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri mengatakan, tidak ada di Banjar sekompak di Desa Bandung.

“Mudah-mudahan ke kompakan ini jangan cepat berlalu. Mudah-mudahan kebersamaan ini jangan sampai cepat berlalu, supaya bagaimana Desa Bandung dengan Pemerintahan kecamatan, Kapolsek, Danramil dan dengan Pemerintahan Kabupaten Pandeglang selalu seiring sejalan, seirama, untuk bagaimana mewujudkan cita-cita dan harapan masyarakat Kabupaten Pandeglang,” katanya.

Selanjutnya ini adalah bagian daripada budaya yang dibalut dengan doa. Budaya yang dibalut dengan doa, tradisi yang dibalut dengan doa, semata-mata adalah untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.

“Bahwasannya sampai dengan hari ini kita Alhamdulillah masih diberikan kesehatan, panjang umur yang berkah, serta mudah-mudahan kita semua selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Kami dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengucapkan terima kasih banyak atas undangannya, dan merasa bangga dan haru, rasa bahagia melihat keguyuban, melihat kekompakan, kebersamaan, insya Allah berawal dari kekompakan, berawal dari kebersamaan, berawal dari keguyuban, maka Kabupaten Pandeglang khususnya Desa Bandung, Kecamatan Banjar, akan lebih maju lagi ke depannya,” katanya. (muhaemin)

Pos terkait