BANTENRAYA.CO.ID – Sudah beberapa kali menjabat menjadi kepala daerah, baik Wali Kota hingga Gubernur Banten, Wahidin Halim berpesan agar calon kepala daerah, tidak berharap kaya raya setelah menjabat.
Dikutip dari video Instagram @sahabat_wahidinhalim, mantan gubernur banten itu menyampaikan pesan yang ditujukan bagi calon kepala daerah.
“Pesan betul, kepada calon calon bupati, walikota, gubernur jangan berharap menjadi seorang kepala daerah, menjadi seorang yang meningkat kekayaannya,” katanya.
Wahidin Halim menjelaskan menjadi kepala daerah, bukan untuk mencari kekayaan. Namun jabatan itu merupakan amanah dari masyarakat dan dipertanggung jawabkan kepada yang kuasa.
BACA JUGA :Komnas Perlindungan Anak Banten Dorong Sekolah Bentuk TPPK
“Bukan tujuan kita mencari kekayaan, tapi untuk ibadah, amanah dan berkhidmat kepada Allah SWT, untuk mensejahterakan masyarakatnya,” jelasnya.
Wahidin Halim memastikan jika kepala daerah berharap kekayaan dari jabatannya. Maka, pada saat menjabat dia akan kecewa.
“Kalau kita landasi pikiran seperti itu, pasti kita tidak kecewa,” tandasnya.
Untuk itu, Pria yang akrab dipanggil WH itu menjelaskan jika dirinya tidak pernah kecewa, selama menjadi kepala daerah meski tidak mendapatkan kekayaan.
BACA JUGA : Depresi Akibat Gagal Jadi Anggota Dewan, Dinkes Cilegon Buka Pelayanan Kesehatan Jiwa Gratis
“Dan saya tidak pernah kecewa dan saya tidak pernah mengeluh, karena apa?, karena ya itu memang ketentuannya seperti itu,” jelasnya.
Sebab, Wahidin menerangkan sejak menjadi kepala daerah, dirinya sudah memahami tugas yang harus dijalankannya.
“Saya tau banyak dari dulu, jangan berharap jadi seorang bupati, walikota, Gubernur akan menjadi seorang yang kaya raya,” terangnya.
Seperti diketahui, selain dikenal sebagai politisi dan birokrat, Ketua DPW Nasdem Provinsi Banten Wahidin Halim juga tercatat memiliki puluhan aset kendaraan dan properti di Kota Tangerang.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wahidin Memiliki kekayaan mencapai Rp31,9 miliar. ***
