BANTENRAYA.CO.ID- Walikota Cilegon Helldy Agustian melaunching Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dashat.
Dashat tersebut merupakan bagian dari program Bapak Asuh Anak Stunting yang diadakan di Posyandu Pisang 2, Lingkungan Kembang Sawo, RW 11, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Kamis, 10 November 2022.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Kota Cilegon Agus Zulkarnain mengatakan, jika kegiatan tersebut merupakan inisiasi dari Kelurahan Gerem atas rekomendasi dari Basan Kependudukan dan Keluraga Berencana (BKKBN).
“Penurunan stunting yang melibatkan dunia usaha dan masyarakat serta media,” katanya, Kamis,10 November 2022.
Dikatakan Agus, stakeholder terkait diharapkan dapat berperan untuk mengatasi stunting, dan pengentasan stunting menurutnya dilakukan secara bertahap melalui dapur sehat stunting.
“Untuk posisi Kota Cilegon dibawah Tangerang Raya kalau tidak salah urutan ke 4, dan hasil penimbangan stunting ada 1.576 bayi pada bulan Agustus lalu, jumlah turun menjadi 1.252 bayi angkanya 324 jadi turun 20,56 persen,” ungkapnya.
Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan semoga dengan adanya program ini angka stunting di Kota Cilegon bisa terus ditekan, karena Kota Cilegon sendiri telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah Provinsi Banten atas raihan kota yang mampu menekan angka stunting di Provinsi Banten.
“Kota Cilegon memiliki banyak Industri dan perusahaan yang diharapkan mampu bersinergi dengan pemerintah Kota Cilegon untuk mendukung program – program stunting di Kota Cilegon ini,” harapnya.
Di tempat yang sama, Lurah Gerem Rahmadi Ramidin mengatakan, pihaknya terus berkomitmen menekan angka stunting.
“Awalnya angka stunting di Kelurahan Gerem mencapai 114 anak dan saat ini jadi 53,” Rahmadi.
Walaupun angka stunting sudah turun, kata Rahmadi, pihaknya tetap melanjutkan program dahsyat untuk menurunkan angka stunting, pihaknya melibatkan kader-kader posyandu dan PKK.
“Teknisnya masak di sini, kita jadikan Dahsat ini sesuai dengan arahan nutrisionis Puskesmas Gerogol dan dapat dimakan di sini dan yang jauh nanti kader yang mengantarkan,” katanya.
Terkait makanan, lanjut Rahmadi, pihaknya mengikuti arahan dari nutrisionis, Ia mencontohkan jika makanan harus banyak kandungan proteinnya.
“Program ini akan berjalan 6 bulan dan dilakukan secara periodik dan akan kita evaluasi selama 3 bulan pertama, kalau 3 bulan sudah masuk ke kriteria normal, kita masukkan stunting yang lain,” tutupnya.*