SERANG, BANTEN RAYA – Ada sebanyak 36 titik yang menjadi penyebab banjir di Kota Serang.
Banyak titik banjir berdasarkan pemetaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Serang.
Penanganan terus dilakukan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengantisipasi kembali terjadinya banjir di musim penghujan.
Kepala Bappeda Kota Serang M Ridwan mengatakan, untuk penanganan banjir di Kota Serang telah melakukan pemetaan. Berdasarkan hasil pemetaan terdapat 36 titik yang tersebar jadi penyebab banjir dan genangan di Kota Serang.
“Kurang lebih kalau dikajian itu 36 titik yang tersebar di Kota Serang. Cuma kita sudah konsentrasi di wilayah kota. Karena skala prioritas juga itu banyak yang berada di wilayah kota,” ujar M Ridwan, saat ditemui di Puspemkot Serang, Selasa (6/9/22).
M Ridwan menyebutkan, 36 titik yang kerap kali terjadi banjir diantaranya Komplek Untirta, Citra Gading, Lingkungan Lebak, Bumi Mutiara Serang, Penancangan, dan sekitar KONI. Dengan begitu penanganan harus dilakukan segera.
“Dari master plan itu juga sudah ada skala-skala prioritas yang harus segera ditangani, dan ini diantaranya,” ucap dia.
Ridwan menjelaskan, penyebab banjir dan genangan yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Serang, karena sedimentasi dan penyempitan saluran.
Termasuk fasilitas jalan, seperti jembatan yang menghambat jalannya air, maka Pemkot Serang melakukan perbaikan serta pembenahan di aliran air tersebut.
“Artinya dimensi sungai di jembatan tersebut kami perbesar supaya alirannya lancar,” terangnya.
M Ridwan menuturkan, penanganan banjir dilakukan oleh beberapa OPD terkait yakni, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) karena menangani persampahan agar bagaimana mengelola sampah, sehingga masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.
“Kalau yang sekiranya bisa dilakukan oleh Pemkot Serang itu skala prioritas yang bisa dilakukan oleh kita ya harus sekarang. Harus sudah mulai. Bahkan di tahun-tahun sebelumnya itu harus sudah mulai,” tutur M Ridwan.
Menurut M Ridwan, penanganan banjir tidak hanya tugas Pemkot Serang, karena beberapa titik termasuk sungai juga menjadi kewenangan Pemprov dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung dan Cidurian (BBWSC3).
“Tapi karena berdampak pada Kota Serang, maka yang bisa diambil alih, kami lakukan. Tetap koordinasi dengan BBWSC3, seperti normalisasi Cibanten,” tutur dia.
Pemkot Serang, kata M Ridwan, terus intens melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BBWSC3 guna perumusan dan hal-hal yang menyangkut normalisasi. Bahkan, saat ini sedang melakukan pembahasan Detail Engineering Design (DED) untuk normalisasi sungai Cibanten.
“Kami sering komunikasi. Bahkan sekarang ini kami sudah mulai melakukan penanganan dengan melibatkan sejumlah OPD,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Serang Iwan Sunardi mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan normalisasi di sejumlah sungai dan aliran pembuangan yang masuk dalam kewenangannya. Bahkan, sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu dengan menurunkan beberapa tim.
“Untuk saat ini kami sudah turunkan tim di sungai yang menjadi kewenangan kami,” kata Iwan Sunardi. (harir)