BANTENRAYA.CO.ID – Artikel ini memuat tujuh kalimat menolak ajakan bukber atau buka bersama, bisa untuk teman sekolah, kawan lama, dan rekan kerja.
Namun, ketika kita sudah punya jadwal atau kesibukan lain, pastinya ingin menolak ajakan bukber tersebut.
Kebanyakan bingung untuk mengeluarkan kalimat menolak ajakan bukber, karena dikhawatirkan alasannya tidak dipercaya.
Bukber sudah menjadi tradisi umat Islam di Indonesia bahkan luar negeri, kegiatan tersebut biasa diselenggarakan ketika Ramadhan.
Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh keluarga, teman, atau rekan kerja yang ingin mempererat tali silaturahmi dan menjalin hubungan yang lebih baik di bulan Ramadhan.
Selain makan bersama, bukber juga sering diisi dengan kegiatan saling berbagi kisah-kisah inspiratif selama berpuasa.
Bahkan menceritakan pengalaman masa lalu jika bukber dengan teman lama.
Bukber juga bisa menjadi ajang untuk beramal dengan membagikan makanan atau donasi kepada orang yang membutuhkan.
Adanya kesibukan lain atau kondisi sedang tidak sehat, membuat sebagian orang harus menolak ajakan bukber dari panitia penyelenggara.
Tetapi mereka juga khawatir jika alasan menolak ajakan bukber tidak dipercaya oleh panitia penyelenggara atau teman lama.
Tim Bantenraya.co.id sudah siapkan tujuh kalimat menolak ajakan bukber jika anda sedang sakit atau ada kesibukan lain.
Inilah tujuh kalimat menolak ajakan bukber bagi yang sedang sakit atau ada kesibukan lain, singkat dan padat, bisa untuk teman sekolah, kawan lama, dan rekan kerja.
1. Maaf, saya tidak bisa menghadiri bukber tersebut.
2. Terima kasih atas undangannya, tapi saya tidak bisa hadir di bukber.
3. Saya tidak bisa bergabung di bukber karena sudah ada jadwal lain.
4. Mohon maaf, saya tidak bisa ikut bukber karena sedang tidak fit.
5. Saya tidak bisa bergabung di bukber kali ini karena jaraknya terlalu jauh.
6. Terima kasih atas undangan bukbernya, namun saya sudah punya rencana lain.
7. Cukup sampaikan salam saja kepada teman-teman semua, saya punya jadwal lain di hari tersebut.
Jika khawatir alasannya tidak dipercaya, cukup kirimkan saja pesannya, tidak perlu dibalas atau diperpanjang.
Kebanyakan dari mereka tidak mengerti bahwa kesibukan lain tersebut tidak bisa ditinggalkan, dan ketika sakit kita juga perlu istirahat.
Kemungkinan besar kesibukan lain tersebut menyangkut karir dan masa depan kita, begitu juga ketika sakit.***