BANTENRAYA.CO.ID – 4 balita di Kabupaten Serang dilaporkan suspek pertusis atau batuk rejan atau juga dikenal batuk 40 hari.
4 balita yang diduga pertusis tersebut diketahui belum mendapatkan imunisasi, baik imunisasi dasar lengkap (IDL) maupun imunisasi primer lengkap (IPL).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti mengatakan, 4 balita yang dilaporkan suspek pertusis tersebut di antaranya di Kecamatan Bojonegara dan di Kecamatan Mancak.
“Penyakit pertusis bisa dicegah dengan imunisasi yang dapat memberikan kekebalan spesifik terhadap PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) seperti difteri, pertusis, tetanus, campak, rubella, polio, hepatitis B dan pneumonia,” ujar Istianah, Selasa 3 Oktober 2023.
BACA JUGA:Lakukan Penambangan Tanpa Izin, Dua Bos Tambang Jadi Tersangka
Ia menjelaskan, PD3I sangat berbahaya bagi bayi dan balita karena dapat mengakibatkan sakit yang parah sampai mengakibatkan kematian dan kecacatan.
“Terkait temuan suspek pertusis ini kita sudah melakukan pelacakan, kita ambil sampelnya kemudian kita cek ke laboratorium,” katanya.
Istianah menuturkan, pertusis atau batuk rejan sendiri ditandai dengan ditandai dengan rentetan batuk keras yang terjadi secara terus-menerus.
“Penyebabnya kuman dan bisa menyebar atau menularkan ke yang lain. Dugaan kita karena waktu Covid-19 cakupan imunisasi rendah jadi dampaknya baru terasa sekarang,” tuturnya.
BACA JUGA:Heboh! Data Nasabah BSI Dipublikasikan di Web Gelap oleh Ransomware LockBit, Saham Auto Merosot
Untuk mencegah penularan pertusis tersebut, Istianah mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Jadi harus tetap pakai masker kalau di tempat ramai, cuci tangan kalau mau makan, jaga imunitas, istirahat yang cukup, perbaiki sanitasi lingkungan,”. ujarnya.***