BANTENRAYA.CO.ID – Salah satu hal yang akan menjadi tantangan capres 2024 adalah krisis polusi, dan Anies Baswedan telah memiliki 4 solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Diketahui bahwa Anies Baswedan adalah salah satu capres pada pemilu 2024 bersama pasangan cawapres Muhaimin Iskandar.
Anies Baswedan sebelumnya telah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan
Dan masalah yang diketahui sedang booming selain Cacar Monyet dan kemacetan di DKI Jakarta dan sekitarnya adalah masalah polusi.
Bahkan, survei yang dilakukan oleh CELIOS dan UniTrend pada 2023 ini menyebutkan bahwa Anies Baswedan adalah capres yang paling banyak bicara isu lingkungan.
Jadi bisa dibilang kalau Anies adalah capres yang paling peka terhadap isu lingkungan.
BACA JUGA: CEO Stability AI Memprediksi Dampak Teknologi AI pada Nasib Programmer Manusia dalam 5 Tahun
Dan berikut adalah 4 solusi polusi yang diusulkan oleh Anies:
Solusi #1
Setiap daerah harus memiliki alat ukur kualitas udara seperti di Jakarta.
Menurut Anies kualitas udara tiap tempat jika tidak memiliki sensor atau monitor maka masyarakat bisa saja tetap merasa baik-baik saja dan kualitas udaranya tidak menjadi sorotan seperti di Jakarta.
BACA JUGA: Bahaya Vape Membuat Gadis 12 Tahun Koma, Begini Tanggapan Dr. Felix
Solusi #2
Anie smenilai kalau seluruh Indonesia harus memulai secara serius tentang transisi energi dari pembangkit listrik batu bara menjadi energi terbarukan.
Meski begitu, Anies juga menyadari bahwa proses tersebut memang panjang dan tidak bisa mendadak.
Solusi #3
Solusi yang ketiga adalah penggunaan fasilitas kendaraan yang berbasis listrik.
Penggunaan kendaraan berbasis listrik ini juga Anies tekankan pada fasilitas kendaraan umum juga.
BACA JUGA: Kolektor Uang Kertas Kuno Harus Paham Istilah UNC dan Lainnya di Sini
Solusi #4
Memperbanyak taman kota sebagai paru-paru kota di semua wilayah perkotaan adalah solusi keempat.
Tentunya dengan memperbanyak taman, tiap kota memiliki filter udara alami.
Dan diketahui juga bahwa belakangan ini kualitas udara Jakarta semakin memburuk.
BACA JUGA: Dampak El-Nino Membuat Laut di Thailand Berubah Hijau, Kok Bisa?
Bahkan pada Senin (23/10/2023), kualitas udara Jakarta menempati posisi yang terburuk keempat di Dunia.
Hal itu dinilai dari polusi udara PM 2,5 dan nilai konsentrasi 94 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi PM 2,5 di Jakarta saat ini 18,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).***