SERANG, BANTEN RAYA- Calon Gubernur dari Partai Golkar Airin Rachmi Diany berjanji akan menghidupkan Banten International Stadium (BIS) yang telah dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, namun hingga saat ini belum dimanfaatkan. Airin akan meneruskan pembangunan BIS. Sebab menurutnya, BIS bisa menjadi salah satu ikon Ibu Kota Provinsi Banten, yaitu Kota Serang.
“Saya ingin ada ikon di Kota Serang yang bisa menjadi kebanggaan masyarakat, dan itu bisa difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Banten,” kata Airin saat penyampaian visi misi di kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Banten di Kota Serang, Senin (20/4/2024).
Airin mengatakan, dengan keberadaan lahan seluas 60 hektare di belakang Banten International Stadium, maka lokasi tersebut bisa dibuat menjadi ruang terbuka hijau. Hal ini juga sejalan dengan aspirasi masyarakat Kota Serang yang mengeluhkan kurangnya ruang terbuka hijau di kota tersebut.
BACA JUGA : Jalan Ciemas Raya Cipocok Jaya Kota Serang Seperti Kubangan Kerbau
“Saya juga memiliki mimpi akan membangun central park di sekitar Banten International Stadium. Saya ingin kawasan tersebut bisa menjadi pusat pelatihan olahraga yang dilengkapi jogging track, sarana pesepeda, dan ruang untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Banten,” ungkapnya.
Menurut Airin, kawasan Banten International Stadium juga bisa dibangun menjadi tempat untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) sehingga bisa menampung kegiatan-kegiatan dalam skala besar. Dengan cara ini juga pendapatan daerah dan geliat ekonomi masyarakat akan meningkat. “Kita bisa memasukan event-event tertentu, sehingga Kota Serang bisa menjadi MICE,” ujarnya.
Diketahui, ada beberapa figur yang ikut penjaringan dan penyampaian visi misi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, di DPW PKB Provinsi Banten. Di antaranya, Arief R Wismansyah, Dimyati Natakusumah, Ratu Ageng Rekawati, dan Ahmad Syauqi yang merupakan anak dari Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.
BACA JUGA : Jalan Ciemas Raya Cipocok Jaya Kota Serang Seperti Kubangan Kerbau
Ahmad Syauqi yang tercatat sebagai Ketua DPP PKB ini mengatakan, semula dia tidak percaya diri akan ikut dalam Pilgub Banten 2024. Namun karena ada dorongan kuat dari puluhan kiyai untuk maju di Pilgub Banten 2024, akhirnya dia memutuskan untuk maju. “Banten sudah memanggil, ya sudah bismillah,” katanya.
Syauqi mengatakan, sebagai orang pesantren dia mempercayai bahwa petunjuk Allah SWT bisa terlihat ketika seorang hamba melakukan salat istikharah. Karena itu, dia meminta para kiyai yang mendorongnya maju sejak dua tahun lalu untuk beristikhoroh dan mereka menyampaikan bahwa hasil istikhoroh mereka bahwa Syauqi harus maju di Pilgub Banten.
Terkait dukungan ayahnya yang merupakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Syauqi mengungkapkan bahwa ayahnya menyerahkan semua kepadanya. Yang paling penting adalah agar bagaimana dirinya bisa memajukan Banten ke depan, sebagai apa pun perannya. “Pesan beliau, jaga Banten, majukan Banten,” katanya.
BACA JUGA : PKS-Golkar Duetkan Sanuji-Robinsar
Sementara itu, dalam visi misinya, calon Gubernur Banten Arief R Wismansyah mengatakan, pondok pesantren yang ada di Provinsi Banten merupakan aset bangsa. Jumlah pondok pesantren di Banten yang begitu banyak menjadikan pesantren sebagai modal dalam memajukan Banten. “Pesantren kita ketiga terbanyak di Indonesia,” katanya.
Karena itu, Arief memiliki cita-cita agar ke depan pondok pesantren akan lebih berdaya. Sebab menurutnya bukan pemerintah daerah yang membutuhkan pesantren melainkan Bantenlah yang membutuhkan pesantren.
Bahkan, Arief berjanji jika dia menjadi Gubernur Banten dia akan membuat peraturan gubernur (pergub) tentang pondok pesantren dalam waktu sesingkat-singkatnya. Pasalnya, selama ini sudah ada perda tentang pesantren namun pergubnya hingga saat ini belum dibuat oleh gubernur sebelumnya. “Sebulan saya jadi gubernur, saya tandatangani pergub pesantren,” katanya.
BACA JUGA : Pesawat Sempat Mampir ke Tanjung Lesung
Dimyati Natakusumah, calon Gubernur Banten lain mengatakan, dia akan menggratiskan biaya pendidikan mulai dari TK hingga S3. Sebab, menurutnya, pendidikan adalah kunci kesejahteraan masyarakat, selain juga kesehatan.
Dimyati yang membranding diri sebagai Mr Dim (plesetan dari Mr Bean) ini mengatakan, saat ini angka pengangguran di Provinsi Banten merupakan yang tertinggi di Indonesia. Persoalan pengangguran ini bisa diselesaikan dengan meningkatkan derajat pendidikan masyarakat Banten.
Dia mengungkapkan, saat ini pengangguran didominasi oleh lulusan SMA/ SMK. Sementara lulusan SD dan SMP hanya sedikit yang nganggur. Karena sebagian dari mereka sudah bekerja.
BACA JUGA : Helldy Agustian Umumkan Hasil Rapat Kerja Komwil III APEKSI di Depok
Karena itu, untuk meningkatkan status lulusan SMA/ SMK ini maka Pemerintah Provinsi Banten perlu memberikan beasiswa kepada mereka agar mau kuliah. Bila perlu mereka dibiayai pemerintah agar bisa kuliah sampai dengan S3.
Sementara itu, calon Gubernur Banten Ratu Ageng Rekawati mengungkapkan, hingga saat ini masih ada kesenjangan pembangunan antara Banten Selatan dengan Banten Utara. Ke depan dia ingin hal itu tidak terjadi lagi.
Rekawati mencontohkan kesenjangan pembangunan itu dapat dilihat dari kondisi jalan di Banten Selatan, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, yang hingga saat ini banyak yang rusak. Rekawati yang tinggal di Pandeglang tahu persis bagaimana kondisi daerah ini.
BACA JUGA : Puncak Prosesi Seba Baduy Tahun 2024
Dia mengatakan, hingga saat ini masih banyak jalan di Pandeglang yang rusak parah. Saking parahnya, dia menyebut jalan di Kabupaten Pandeglang lebih mirip jalan untuk mobil off-road. “Kalau lewat jalan rusak itu bisa mabok duluan,” ujarnya.
Rekawati yang merupakan pegiat budaya ini juga ingin mengubah image jawara yang sudah terlanjur negatif menjadi lebih positif. Dia mengatakan, image jawara saat ini lebih condong ke arah premanisme. Padahal, jawara memiliki arti yang luhur.
“Jawara itu artinya jalinan antar warga, orang yang menjaga warga, menjaga ulama dan umaro, menjaga masyarakat sekitarnya,” katanya.
Rekawati juga menyoroti fasilitas kesehatan di Banten Selatan seperti Pandeglang yang sangat sedikit. Hal ini berbanding terbalik dengan fasilitas kesehatan di Tangerang Raya yang banyak dan beragam serta berkualitas. **