Bantenraya.co.id – Sungai Ciujung yang melewati Desa Saranggeni, Kecamatan Cimarga dan Desa Cileles, Kecamatan Cileles, diduga tercemar limbah dari pabrik kanebo.
Akibatnya, ikan-ikan di Sungai Ciujung mati massal dan menimbulkan pencemaran udara seperti bau busuk.
Salah satu warga yang enggan disebut namanya menyebutkan, kondisi air yang semula jernih, kini menjadi abu-abu pekat, berbusa, dan berlendir.
“Kondisi air sungai warnanya abu-abu pekat, terdapat busa, dan ada lendir dan menimbulkan bau. Padahal dulunya air sungai bersih, tapi sekarang terlihat kotor, bahkan ikan-ikan pun pada mati,” katanya kepada Banten Raya pada Selasa (3 september 2024).
Pemkab Lebak Cuan dari E-Parking Pasar Rangkasbitung, Sehari Masuk Rp 15 Juta
Ia mengungkapkan, kondisi sungai yang tercemar itu sendiri sudah terjadi dua kali selama sebulan ke belakang. Kondisi tersebut tentunya sangat
merugikan warga karena sungai tersebut menjadi salah satu sumber air yang masih digunakan oleh masyarakat di sepanjang bantaran sungai.
“Yang nyuci, mandi di sungai masih ada. Apalagi kemarau gini. Kalau kotor begini ya bahaya pasti buat badan. Ikan-ikan aja pada mati,” ucapnya.
Warga lain, Ami, juga menyampaikan keluhan yang sama. Dirinya juga mengaku masih menggunakan aliran Sungai Ciujung untuk berbagai aktivitas.
Potret Andra Soni-Dimyati Serahkan Berkas Pendaftaran ke KPU Banten
Bahkan, saat dijumpai Banten Raya, ia saat itu sedang membersihkan buah talas di sisi Sungai Ciujung.
Kondisi sungai yang saat ini tercemar tentu membuat dirinya khawatir.
Namun, ia tetap terpaksa memanfaatkannya untuk mempermudah aktivitasnya. “Iya ini buktinya saya pakai buat mencuci talas. Takut juga sebetulnya,” ujarnya.
Dirinya mengaku belum mengetahui penyebab pasti dari kondisi sungai di lingkungannya tersebut.
Dua Pengedar Narkotika Diringkus Polisi
Namun berdasarkan informasi sekilas yang ia terima, ada salah satu pabrik yang mengalami kebocoran penampungan limbah.
“Ada pabrik katanya ini limbah dari situ. Katanya jebol buat nampung limbahnya,” ucapnya.
Meski limbah tersebut menyebabkan ikan di Sungai Ciujung mati massal, namun ia menyebut bahwa banyak masyarakat yang berebut ikan tersebut untuk dikonsumsi.
“Kalau gini rusak sungainya. Ikan-ikan mati. Tapi banyak warga yang ngambil (ikan), tapikan bahaya. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya dari pemerintah,” imbuhnya.
Pendapatan Daerah Dipatok Rp12,35 Triliun
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak Erik Indra Kusuma mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi adanya peristiwa tersebut.
Dia belum bisa menyebutkan penyebab pasti dari kejadian tersebut.
“Kami sudah menurunkan tim ke lapangan untuk mengambil sampel air dan meneliti terkait pencemaran sungai itu,” ujarnya. (aldi/muhaemin)