BANTENRAYA.CO.ID – Dalam rangka mengantisipasi penomena El Nino Dinas Pertanian (Distan) Lebak menghimbau agar para petani di Kabupaten Lebak melakukan percepatan tanam di wilayah-wilayah yang masih tersedia air. El Nino adalah penomena cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana kekeringan.
Berdasarkan informasi, wilayah Lebak akan memasuki musim kemarau selama 4 bulan berpotensi sebabkan penomena El Nino. Prediksi puncaknya musim kemarau terjadi pada bulan Juli atau Agustus. Sementara peralihan sekitar di bulan Oktober 2023.
Kepala Distan Lebak, Rahmat mengatakan, himbauan tersebut dikeluarkan karena El Nino mampu menyebabkan kekeringan. Dapat diketahui, pertanian adalah sektor yang memerlukan sumber air. Apabila kekeringan maka dapat menyebabkan gagal panen.
“Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan pangan di Kabupaten Lebak pas kemarau nanti,” kata dia kepada Bantenraya.co.id, Senin 15 Mei 2023.
BACA JUGA : Pengusaha Bensin Eceran di Lebak Ingin Pertalite Bisa di Jual Kembali
Ia mengungkapkan, Distan Lebak mengupayakan agar ketersediaan pangan di Lebak tidak terganggu dengan cara memberikan himbauan kepada seluruh petani.
“Selain memberikan himbauan agar melakukan cepat tanam, saya juga memberikan himbauan lainnya,” ungkap Rahmat.
Rahmat membeberkan, himbauan untuk para petani antara lain, menggunakan varietas yang tahan terhadap kekeringan, mengintruksikan kepada kelompok tani untuk melakukan pemeliharaan terhadap embung, saluran irigasi, pipanisasi yang telah dibangun serta melakukan gilir air yang dikelola, menginventarisir wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan, dan segera melapor apabila terjadi bencana kekeringan didaerahnya.
“Himbauan tersebut sudah kami sebarkan ke setiap petani yang ada di Lebak, untuk itu kami mohon cermati dengan baik himbauan yang kami berikan,” beber Kadis yang murah senyum itu.
Sementara itu, Ketua Petani Muda Lebak, Ucu Juhroni membenarkan bahwa Distan Lebak telah memberikan himbauan kepada seluruh petani di Lebak.
“Ya Distan sudah memberikan himbauan kepada seluruh petani di Lebak, saat ini kami juga sedang bersiap-siap untuk menghadapi kemarau,” ucap Ucu.
Ia menjelaskan, perubahah iklim yang berdampak pada pertanian seperti perubahan pola curah hujan, kenaikan suhu udara, kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan menyebabkan penurunan produksi yang dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan pertanian.
BACA JUGA : Nyaleg 2024, Bupati dan Wakil Bupati Lebak Mundur
Lebih lanjut, aktivitas petani serta hasil panen dari pertanian dan perkebunan sangat berpengaruh pada kondisi cuaca. Saat cuaca lebih sering dingin, akan ada beberapa jenis tanaman yang tidak bisa tumbuh dengan baik. Ataupun saat cuaca terlalu panas juga dapat merugikan petani karena tanah akan menjadi kering.
“Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah solusi yang diperlukan untuk mengatasi dampak cuaca,” pungkasnya. ***