7 Keutamaan Puasa Arafah Amalan Sunnah Menjelang Idul Adha, Salah Satunya Dijauhkan dari Api Neraka

Keutamaan puasa sunnah arafah
Ilustrasi keutamaan puasa sunnah arafah. (Pixabay @chiplanay)

BANTENRAYA.CO.ID – Puasa arafah merupakan amalan sunnah di bulan Dzulhijjah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat muslim.

Salah satu keutamaan puasa sunnah arafah adalah dapat menebus dosa selama dua tahun.

Puasa arafah dianjurkan kepada orang yang tidak menjalankan ibadah haji.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban yang Baik dan Benar Menurut Syariat Islam

Hukum puasa arafah adalah sunnah muakkad atau yang sangat dianjurkan.

Allah SWT telah menjanjikan banyak keutamaan bagi setiap umat muslim yang menjalankannya.

Karena pahalanya yang setara dengan dihapuskannya dosa-dosa dari satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang.

berikut keutamaan puasa sunnah arafah yang dikutip dari berbagai sumber

BACA JUGA: Adab Menyembelih Hewan Kurban yang Baik dan Benar, agar Mendapatkan Pahala yang Berlipat Ganda

1. Dapat menebus dosa selama dua tahun

Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari ra, dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah.

Maka Rasulullah SAW bersabad:

“Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang,” (HR. Imam Muslim).

BACA JUGA: Khutbah Jumat Singkat 5 Menit Tema Idul Adha, Dimensi Ibadah Vertikal dan Horizontal dalam Kurban

2. Sunnah Rasulullah SAW

Sebagaimana dalam hadist riwayat menjelaskan:

“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh,” (HR. An Nasa’i dan Ahmad).

BACA JUGA: PENTING! Niat dan Doa Puasa Tarwiyah Idul Adha 2023 Lengkap dengan Tata Caranya

3. Mendapat syafaat pada hari kiamat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku, “Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat,” (HR. Ahmad, Hakim).

BACA JUGA: Teks Khutbah Idul Adha 1444 H Bahasa Sunda yang Singkat dan Penuh Makna, Nabi Ibrahim Tuladan Sapanjang Jaman

4. Berdoa pada hari Arafah disebut sebagai hari yang paling baik

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik- baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qadir’ (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata; tidak ada sekutu bagi-Nya, miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)” (HR Tirmidzi).

BACA JUGA: 6 Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Idul Adha, Nomor 4 Paling Sering Dilakukan

5. Dijauhkan dari siksa api neraka

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim,”

(Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa’id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : “70 musim” yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48.).

BACA JUGA: Terbaru! 10 Ucapan Selamat Idul Adha 2023 yang Cocok Dibagikan Untuk Semua Kalangan

6. Hari yang paling dicintai oleh Allah SWT

Dari Ibnu Umar RA, Nabi SAW bersabda:

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih didalamnya lebih dicintai oleh-Nya dari pada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama Dzulhijjah),” (HR. Ahmad).

BACA JUGA: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban yang Baik dan Benar Menurut Syariat Islam

7. Sebuah amalan yang disukai Allah SWT

“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.”

(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad).

Demikian penjelasan tentang keutamaan puasa sunnah Arafah.***

Pos terkait