Adopsi Konsep Pentahelix, Pemkot Cilegon Klaim Berhasil Turunkan Angka Stunting

Stunting
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Wawan Ikhwani memberikan bantuan dari industri untuk pengentasan stunting. (Uri/BantenRaya.Co.Id)

BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Kota Cilegon mengklaim berhasil menurunkan angka stunting.

Dimana sebelumnya sebanyak 1.252 anak stunting kini menjadi sebanyak 1.144 anak saja atau turun sebesar 108 anak dari periode Agustus 2022 hingga Februari 2023.

Keberhasilan penurunan angka stunting sendiri berkat upaya DP3AP2KB bersama dengan stakeholder lainnya bekerjama memberikan intervensi program.

Bacaan Lainnya

Misalnya daput sehat, pemberina makanan tambahan bergizi hingga adanya orang tua asuh untuk stunting.

Plt Kepala DP3AP2KB Agus Zulkarnain menjelaskan, adanya penurunan tersebut berdasarkan penimbangan dan validasi yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon pada Februari dari sebanyak 32.779 balita hanya ada sebanyak 1.144 anak yang masih mengalami stunting.

BACA JUGA: Kok Bisa! Daun Kelor Dinilai Dapat Turunkan Angka Stunting di Cilegon, Begini Kata Helldy Agustian

“Tahun ini turun 108 balita. Ada banyak program yang berhasil menurunkan angkanya. Misalnya karena intervensi spesifik dan intervensi sensitif dgn pelibatan unsur pentahelix-nya,” jelasnya.

Agus menyampaikan, penurunan tersebut terus terjadi sejak Februari 2022 lalu, dimana angkanya masih sebanyak 1.576 anak dari total balita atau anak sebanyak 29.110.

Turun pada Agustuan 2022 menjadi 1.252 anak dari total balita dan anak 32.303.

“Sekarang pada Februari 2023 dari jumlah 32.779 balita dan anak menjadi 1.144 anak atau turun lagi sebanyak 108 anak,” ucapnya.

Selanjutnyal, Kepala Bidang Pengdalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Wawan Ihwani menyampaikan, berbagai kerjasama pentahelix.

BACA JUGA: Emangnya Bisa? Warga Kurang Mampu di Cilegon Malah Diberikan Tanaman Untuk Cegah Stunting, Ini Alasannya

Dengan melibatkan seluruh stake holder mulai dari lembaga sosial seeprti Baznas dan industri terus dilakukan.

Dimana, semuanya ikut serta dalam memberikan makanan tambahan atau bentuk intervensi lainnya.

“Tentu ada banyak lembaga yang ikut serta, donatur dari masyarakat dan juga industri, sehingga dengan kerjasama tersebut berhasil menurunkan angka stunting.

Sebagai contoh, papar Wawan, Angka stunting di Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Grogol yang awalnya sebanyak 39 sekarang sudah berkurang sebanyak 28 orang dan hanya tersisa 11 orang saja.

Hal itu berkat kerjasama kelurahan yang berinovasi menjalin kerjasama dengan industri memberikan susu dan makanan tambahan bergizi seimbang.

BACA JUGA: HUT Kota Cilegon ke 24, Pj Gubernur Banten Ingatkan Pengentasan Kemiskinan dan Stunting

“DP3AP2KB mengapresiasi disini (Lebak Gede)sebagaimana yang diamanatkan Pak Wali (Helldy Agustian) melakukan inovasi dengan menggandeng industri melalui CSR menyelesaikan masalah stunting,” ujarnya.

Selain itu, DP3AP2KB sebagai opd yang konsen terhadap pengentasan stunting mengapresiasi dan berharap itu dilakukan kelurahan lainnya. Dimana melibatkan pihak ketiga untuk menjadi bapak asuh.

Atau membangun dapur sehat untuk menurunkan angka stunting.

“Jika tidak maka bisa dengan bapak asuh dan dapur sehat dari donatur. Kami juga berharap jika industri yang belum makan bisa ikut berpartisipasi,” pungkasnya. (Uri)

Pos terkait