BANTENRAYA.CO.ID – Pager Agung berhak menyegel tiket babak final turnamen Sepakbola Serang Jaya Cup 1 setelah di laga terakhir berhasil pesta gol 7-1 melawan Kasemen, di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang.
Pager Agung melaju ke final karena mengumpulkan 4 poin hasil 1 kali kemenangan dan seri 2-2 melawan Kemanisan di grup A.
Lawan yang akan dihadapi oleh Pager Agung yakni Banjar Agung yang berhak ke final setelah bermain imbang 0-0 melawan Cipare.
Banjar Agur menjadi pimpinan klasemen grup B setelah meraih 4 poin hasil satu kali menang atas Drangong 1-0 dan seri 0-0 melawan Cipare.
BACA JUGA : Warga Serang Wajib Tahu! Ini Sejarah Kota Serang dan Arti Nama Ibu Kota Banten Tersebut
Laga final Serang Jaya Cup ini sendiri akan dihelat akhir pekan ini di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang.
Pelatih Banjar Agung Amir bersyukur timnya bisa lolos ke babak final kejuaraan ini. Tiket final yang didapatkan ini hasil kerja keras anak asuhnya yang tampil dengan semangat tinggi dalam laga kedua ini.
“Terimakasih kepada seluruh pendukung, pemain dan pihak lainnya yang memberikan suport bagi kami sehingga kami berhasil masuk final,” katanya.
Dalam laga memperebutkan tiket ini ia memang memainkan tempo laga tersebut sebab dengan tidak adanya istirahat usai laga melawan Drangon tentunya tenaga pemain tidak sebugar laga pertama.
BACA JUGA : Tersangka Korupsi Tugboat PT PCM di Kota Cilegon Tak Ditahan
“Kami lakukab rotasi saat babak kedua agar ritme permainan secara tim terjaga. Kami menciptakan peluang namun sayang tidak menjadi gol,” jelasnya.
Jelang laga final, ia akan mengistirahatkan timnya agar stamina kembali seperti semula sehingga bugar saat laga final nantinya. Namun tetap berlatih untuk menjaga sentuhan bola dan menentukan strategi saat menghadapi partai final.
“Waktu istirahat dua hari ini cukup bagi kami untuk mengisi tenaga agar bisa tampil maksimal di partai puncak,” tutup Amir.
Sementara itu pelatih Pager Agung Suparman bersyukur timnya masuk final usai mengalahkan Kasemen dengan skor telak. Namun sebenarnya skor telak ini buah dari permainan bagus yang dilakukan anak asuhnya.
“Modal kami semangat. Walaupun tidak ada istirahat pemain termotivasi untuk bisa masuk final dan hasilnya mereka bermain bagus dan lolos final,” ungkap dia.
Jelang laga final, ia memberikan waktu istirahat satu hari untuk anak asuhnya. Ini dilakukan dirinya karena waktu istirahat sangat minim. Setelah melaksanakan laga perdana melawan Kemanisan, tanpa jeda istirahat timnya langsung main lagi.
“Istirahat perlu. Setelah istirahat satu hari kami akan berlatih untuk menghadapi final,” tegas Suparman. (***)