Angka Stunting di Kota Baja Terus Menurun, Ini yang Dilakukan Pemkot Cilegon

WhatsApp Image 2023 08 17 at 19.29.36
Lokakarya Perumusan Program dan Mekanisme Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Sektor Swasta Dalam Percepatan Penurunan Stunting Di Kota Cilegon yang digelar USAID ERAT di The Royale Krakatau Cilegon, Kamis 10 Agustus 2023. (Diskominfo Cilegon)

BANTENRAYA.CO.ID – Pemkot Cilegon berhasil menurunkan angka stunting dalam waktu satu tahun terakhir.

Penurunan angka stunting tersebut, tentu selaras dengan instruksi pemerintah pusat.

Masalah stunting menjadi perhatian serius Pemerintah Republik Indonesia.

Bacaan Lainnya

Bahkan, saat Pidato Kenegaraan pada Sidang Paripurna Istimewa dalam menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indoesia atau HUT RI ke-78 pada Rabu, 16 Agustus 2023 di Gedung Nusantara MPR RI, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaparkan penurunan angka stunting di Indonesia.

BACA JUGA:1.628 Warga Binaan Lapas Kelas IIA Cilegon Terima Potongan Tahanan, 16 Langsung Bebas

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon Agus Zulkarnain mengatakan, Pemkot Cilegon saat ini berhasil menurunkan angka stunting, sebagaimana masalah stunting menjadi perhatian pemerintah pusat.

“Kasusnya (Stunting) di Cilegon terus menurun. Februari 2022 1.576 balita, Agustus 2022 1.252 balita dan Februari 2023 tersisa 1.144 balita,” kata pria yang disapa Agus Zul, Kamis, 17 Agustus 2023.

Kata Agus Zul, program penurunan angka stunting berlandaskan Perpres RI nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Pemkot Cilegon juga mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwal) 78 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Cilegon.

BACA JUGA:Upacara Bawah Laut ala POSSI Banten, Kenalkan Wisata Sangiang yang Indah

“Stunting itu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronisdan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada di bawah standar,” kata Agus Zul yang juga menjabat Kepala Diskominfo Kota Cilegon.

Rencana aksi penanganan stunting yang sudah dilakukan Pemkot Cilegon berupa penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin, surveilans keluarga berisiko stunting dan audit kasus stunting.

“Intervensi sensitif kasus stunting juga dilakukan berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) seperti DP3AP2KB, Dinkes, Dinsos, Dindikbud, DPUPR, DKPP, Bappedalitbang, Organisasi Wanita,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Pemkot Cilegon juga telah meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dashat yang telah dilakukan di beberapa kelurahan bekerjasama dengan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan atau TJSL perusahaan yang ada di Kota Cilegon.

BACA JUGA:Insan Transportasi di Pelabuhan Merak Upacara Bendera dan Gelar Lomba Peringati HUT RI ke-78

“Penyebabnya lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi dan pola asuh yang kurang tepat,” tuturnya.

Atas penanganan angka stunting tersebut, Pemkot Cilegon juga mendapatkan penghargaan Kota Terinovatif dalam Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Banten.***

Pos terkait