Aplikasi Ferizy Digunakan 1,6 Juta Orang, ASDP Terus Kembangkan Layanan Digital

1 PELABUHAN MERAK
Sebuah kapal sedang berdandar di Pelabuhan Merak belum lama ini.(Gillang Banten Raya)

BANTENRAYA.CO.ID – PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan atau ASDP Indonesia Ferry kini telah melakukan digitalisasi pelayanan dengan tiket elektronik melalui aplikasi Ferizy.

Sejak resmi diberlakukan pada 2020 lalu, pengguna aplikasi Ferizy kini telah mencapai 1,6 juta orang.

1,6 juta pengguna aktif tersebut menggunakan Web Reservation dan Mobile Application Ferizy.

Bacaan Lainnya

Sementara, gerai penjualan tiket lebih dari 5.000 mitra secara nasional.

Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry, Djunia Satriawan mengatakan, perjalanan ASDP dalam melakukan transformasi digitalisasi e-ticketing ini berawal dari 2018.

BACA JUGA:Harhubnas 2023, KSOP Kelas I Banten Komitmen Wujudkan Transportasi Maju

Kebijakan tersebut juga didukung sepenuhnya oleh Presiden Joko Widodo.

“Dalam kunjungan angkutan lebaran 2023 lalu, Presiden Jokowi sudah memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dan beliau mengajak seluruh penumpang untuk memanfaatkan sistem e-ticketing Ferizy demi kenyamanan penyeberangan bersama,” kata Djunia melalui press rilis ASDP usai audiensi bersama Kementerian Perhubungan RI di Kantor Pusat ASDP pada Rabu, 20 September 2023.

“Perjalanan digitalisasi online ticketing hingga akhirnya resmi menjadi aplikasi Ferizy ini diawali dengan pre-paid card atau cashless-RFID ticketing pada Agustus 2018, lalu dilanjutkan dengan implementasi E-KTP, Passport, dan Card Reader untuk pengisian data manifest dan kecepatan transaksi pada Juni 2019 hingga akhirnya diluncurkan aplikasi Ferizy pada Mei 2020,” ujarnya.

Djunia menjelaskan, lebih lengkap mengenai 3 fase implementasi digitalisasi tersebut yang diawali dengan fase pertama yaitu digitalisasi e-ticketing perubahan layanan tiket sobek atau manual menjadi tiket digital pada 45 pelabuhan yang terdiri dari 34 pelabuhan milik ASDP dan 11 lainnya milik non-ASDP.

Tujuannya, untuk transformasi layanan end-to-end di pelabuhan, peningkatan kontrol produksi pelabuhan dan penyeberangan, pendataan manifest yang lebih akurat banding proses manual, hingga pencetakan data manifest secara digital.

BACA JUGA:Hari Pelanggan Nasional, ASDP Berbagi Kebahagian dengan Penumpang Kapal di Pelabuhan Merak

“Selanjutnya fase kedua merupakan fase perubahan metode pembayaran tunai menjadi non-tunai (cashless), di mana ASDP mendukung program pemerintah dalam hal elektronifikasi pembayaran di pelabuhan penyeberangan, mempercepat layanan transaksi pembelian tiket di loket Pelabuhan, meningkatkan kepuasan customer dengan beragam pilihan metode pembayaran, serta meningkatkan revenue assurance dan meminimalisir praktek penyalahgunaan pembayaran,” jelasnya.

“Di tahap inilah ASDP mulai menerapkan pembayaran cashless dimana pembelian tiket online dapat melalui pembayaran 11 virtual account, 3 e-wallet, 5 gerai retail, 3 internet banking, 6 sales channel sedangkan tiket go-show menerima pembayaran dari 13 virtual account, 5 e-wallet dan 4 kartu uang elektronik,” papar Djunia.

Pada fase ketiga, digitalisasi sudah masuk ke tahap Online Reservation and Sales Channel.

Peningkatan layanan pembelian tiket secara pre journey melalui reservasi online pada aplikasi Ferizy telah terlaksana pada 15 Pelabuhan yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Surabaya, dan Madura.

Selain itu, pembayaran online ticketing dapat dilakukan melalui lebih dari +120 metode pilihan pembayaran, yaitu Virtual Account, Gerai Ritel, E-Wallet, Internet Banking, dan Finpay Code.

BACA JUGA:Lebih Pedas dari Review Aa Juju Makanlurr, Vlogger Codeblu Sebut Warung Makan Madun Oseng Nyak Kopsah Kurang Jujur

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menambahkan bahwa seluruh tahapan tersebut tentunya berfokus pada peningkatan aspek keselamatan, operasional, dan pelayanan.

“Digitalisasi tersebut mampu memperbaiki pendataan manifest menjadi lebih akurat, memberikan hak pengguna jasa terhadap asuransi lebih terjamin, mengatasi lonjakan antrean pengguna jasa,” kata SHelvy.

“Langkah-langkah digitalisasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pelanggan tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.***

Pos terkait