Awas! Kasus DBD Mengancam Pandeglang, Kecamatan Ini Paling Banyak Kasus

WhatsApp Image 2023 10 20 at 18.59.06
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) pada Dinkes Pandeglang, Dian Handayani ketika disambangi Wartawan di kantornya, Jumat, 20 Oktober 2023. (Aldi/Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Sepanjang 2023, Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Pandeglang mencatat 272 kasus DBD atau Demam Berdarah Dengeu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Pandeglang, Dian Handayan mengatakan, untuk bulan Oktober ini potensi penyebaran DBD diprediksi akan meningkat karena sudah memasuki musim pancaroba.

“Sejak Januari-Oktober 2023 kami mencatat ada 272 kasus DBD. Untuk Oktober ini penyebarannya virus dengue kemungkinan akan lebih masif karena sudah memasuki musim pancaroba,” kata Dian kepada Banten Raya, Jumat pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Bacaan Lainnya

Dian menambahkan, virus dengue sendiri berasal dari nyamuk Aedes Aegypti.

BACA JUGA:Polusi Udara Berdampak Buruk Pada Kesehatan, 6 Penyakit Ini Jadi Ancaman

Nyamuk tersebut biasa berkembang biak di genangan air yang cenderung bersih.

Dian mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau tempat-tempat yang bisa membuat air tergenang.

Tak sampai di situ, Dian juga menjelaskan, nyamuk tersebut biasa menyerang pada pukul 6 pagi sampai 12 siang, kemudian pukul 4 -6 sore.

Dian mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan lebih sering menggunakan lotion anti nyamuk atau kelambu.

BACA JUGA:3 Besar Lelang Jabatan Pemkot Cilegon Diumumkan, Ada Calon Pengantin di Dalamnya?

“Virus dengue sendiri kan berasal dari nyamuk Aedes Aegypti dan berkembang biak di genangan air,” ucap Dian.

“Biasanya nyerang jam 6 pagi sampai 12 siang. Terus lanjut jam 4 sampai 6 sore. Sering-sering make lotion atau kelambu ya,” tambahnya

Melihat kasus yang cukup banyak pihaknya tidak tinggal diam.

Di tiap kecamatan sudah di bentuk Juru Pemantau Jentik atau Jumantik yang tersebar di semua rumah.

BACA JUGA:Kampanye Gemar Makan Ikan, Walikota Syafrudin Targetkan 2025 Kota Serang Zero Stunting

“Di 35 kecamatan kita punya kader Jumantik. Jumantik sendiri itu di tiap rumah. Satu rumah satu Jumantik, intinya kita pengen kesadaran itu tumbuh dari masyarakat itu sendiri,” tuturnya.

Kasus DBD sendiri tersebar di berbagai daerah di Pandeglang, dengan jumlah kasus tertinggi berada di Labuan dengan total sebanyak 59 kasus.

“Kalau di Pandeglang yang paling tertinggi itu di Labuan ada 59 kasus DBD, tapi masih ada juga puskesmas-puskesmas yang masih nol sampai saat ini,” pungkasnya. (mg-aldi).***

Pos terkait