Berikut Daftar 12 Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Dukun Pengganda Uang Polres Banjarnegara
Kapolres saat memberikan keterangan kepada awak media soal korban dukun pengganda uang. (Instagram @polresbanjarnegara)

BANTENRAYA.CO.ID – Berikut daftar 12 korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Kepolisian telah menyebut sedikitnya ada 12 korban pembunuhan Tohari atau Mbah Slamet yang ditemukan terkubur di kebun.

Baru-baru ini, kepolisian mendapatkan keterangan dari Mbah Slamet terkait daftar ke 12 korbannya.

Bacaan Lainnya

Dihimpun dari berbagai sumber, dari 12 korban pembunuhan kepolisian baru mengidentifikasi dua korban korban.

Keduanya yaitu Mulyadi asal Palembang Sumatra Selatan dan Paryanto asal Sukabumi, Jawa Barat.

Sedangkan ke 10 korban lainnya, polisi baru mendeteksi 9 jasad lain berdasarkan umur dan jenis kelamin yaitu 6 laki-laki umur antara 40 – 50 tahun dan 3 perempuan usia 25 – 35 tahun.

Sementara untuk daftar wilayah tempat tinggal para korban yaitu sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya.

Kemudian Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat. Satu warga berjenis kelamin laki-laki asal Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Selanjutnya, dua warga Tasikmalaya, Jawa Barat berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Dua warga berjenis kelamin laki-laki dan perempuan asal Jakarta. Terakhir, dua warga Yogyakarta.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan jika kepolisian menemukan 12 jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet.

“Total jasad korban pembunuhan dari dukun pengganda uang ini mencapai 12 orang,” katanya dikutip dari instagram @polresbanjarnegara, Rabu 5 April 2023.

Hendri menjelaskan semua jasad yang ditemukan langsung dilakukan autopsi, dan 9 jasad yang sudah selesai menjalani autopsi langsung dikubur kembali.

“Sedangkan 1 jasad sudah dibawah oleh keluarganya untuk dimakamkan di Sukabumi. Dua korban yang baru ditemukan langsung dibawa ke RSUD untuk dilakukan autopsi,” tandasnya.

Kasus dukun pengganda uang ini terungkap berkat laporan salah satu anak Paryanto warga Sukabumi yang mendapatkan pesan whatsapp dari ayahnya.

Dalam pesan whatsapp tersebut sang ayah meminta si anak untuk membawa serta aparat penegak hukum jika ia tak kunjung menerima kabar darinya.

Dari pesan tersebut, sang anak membawa polisi hingga kemudian terbongkar kasus pembunuhan yang hingga kini terungkap menelan korban hingga 12 orang.

Para korban dibunuh dengan cara diracun dan dikubur di kebun kacang. **

 

Pos terkait