SERANG, BANTEN RAYA – Toko elektronik di Kota Serang diserbu warga untuk membeli set top box (STB). Melonjaknya penjualan STB, toko sampai kehabisan stok. STB mendadak menjadi barang terlaris di toko elektronik di Kota Serang, ini menyusul matinya siaran televisi analog.
Pemilik Toko Cahaya Jaya Elektrik di Jalan Raya Taktakan, Kota Serang, Susi mengatakan, mulai kemarin tokonya banyak diserbu warga untuk membeli STB.
“Untuk per hari ini (kemarin) lumayan banyak. Sudah mulai ramai sekali dari pagi sampai siang ini. Sudah mulai ramai dibandingkan dengan hari kemarin sebelum dimatikan,” ujar Susi ditemui di tokonya, Kamis (3/11/2022).
Susi menjelaskan, tingginya pembeli STB ini lantaran sejak Rabu (2/11/22) malam, siaran televisi analog dimatikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). “Kan semalam tivi analognya dimatikan, makanya hari ini warga pada beli set top box,” jelas dia.
Susi menyebutkan, per hari Kamis 3 November 2022 penjualan set top box laris manis.
“Satu orang satu. Stok kita nggak banyak. Hari ini jual berdasarkan stok 50 biji ada. 50 terjual,” katanya.
Untuk harga set top box yang dijual di toko elektroniknya, kata Susi bervariatif tergantung merk-nya. “Yang kita jual mulai dari Rp 175 ribu sampai 235 ribu. Tergantung merek. Yang Rp 175 merek Lubi dan Myvo juga sama. Sanex harganya mepet kurang lebih segitu. Paling mahal harga Matrix Rp 235 ribu,” ucap Susi.
Susi menerangkan, perbedaan harga jual set top box ini tergantung mereknya. “Modalnya juga udah lain. Jadi lebih murah yang selain merek matrix. Nggk tahu kenapa merek matrix lebih mahal,” akunya.
Kata Susi, keunggulan set top box merek Matrix sudah bisa menontonn siaran langsung program unggulan. “Kalau nggak salah, pas pertama dia (matrix-red) sudah bisa siaran langsungnya sudah bisa ditonton langsung kayak siaran langsung bola, badminton,” terangnya.
Namun, masih kata Susi, konsumennya lebih banyak yang membeli set top box yang harga di bawah Rp 200 ribu. “Kebanyakan yang beli di bawah harga Rp 200 ribu, sesuai kemampuannya. Selain itu karena satu rumah punya lebih dari satu TV, sehingga mereka milih yang murah,” jelasnya.
Susi mengungkapkan, kebanyakan konsumen yang beli set top box di toko elektroniknya belum paham cara memasangnya. “Kebanyakan nggak bisa. Agak rumit bilangnya,” ungkap dia.
Meski banyak pembeli yang belum paham cara memasang STB, kata Susi, warga tetap membeli barang tersebut, karena kebutuhan untuk menonton hiburan melalui televisi.
Ketika ada pembeli yang belum paham cara masang STB, Susi pun rela membagikan tips kepada para konsumennya yang ingin bertanya cara memasang set top box.
“Tapi mereka berani beli. Mungkin mencoba dari google. Kita sudah arahin. Kasih tahu caranya. Nanti mereka yang ngikutin entah mereka bisa atau nggak mungkin mereka bilang ada tetangga yang bisa. Atau nunggu orang yang bisa,” terangnya.
Susi mengaku pihaknya pun memberikan layanan jasa pemasangan set top box ke rumah warga, bila konsumen membutuhkan jasa pelayanan.
“Kita bukan menyediakan layanan, cuma kalau misalkan minta tolong, mungkin ada sih orang yang bisa dimintain tolong. Dari sini ke sana. Kita sih cuma mengenalkan. Tapi tetap pakai jasa. Tarifnya per TV mungkin ya dihitungnya. Karena satu STB per satu TV jadi sekitar 50 ribuan,” tutur dia.
Salah seorang warga asal Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Ahmad Nurhidayat mengatakan, membeli set top box karena televisi di rumahnya gak bisa ditonton lagi, lantaran siaran televisi analognya dimatikan.
“Barusan saya beli set top box Rp 235 merek matrix. TV nya nggak bisa dipakai dari semalam. Sekarang kalau gak pakai set top box gak bisa nonton tivi,” kata Ahmad Nurhidayat, ditemui usai membeli set top box di Toko Cahaya Jaya Elektrik, Kamis (3/11/22).
Ahmad Nurhidayat mengaku sangat keberatan siaran televisi analog dimatikan, dan beralih ke televisi digital. “Keberatan sih keberatan. Tapi mau gimana lagi. Kita ikut aturannya. Keberatannya beli ini. Kalau gratis gak apa-apa. Kan beli sendiri,” katanya.
Untuk memasang alat set top box, Ahmad Nurhidayat mengaku tidak khawatir karena sudah pernah memasang. “Udah pernah beli. Jadi masang sendiri,” tutur dia.
Pantauan Banten Raya, kondisi serupa terjadi di Kota Cilegon. Beberapa toko di Kota Cilegon yang menyediakan STB televisi digital ludes dibeli warga. Bahkan, sejak siang kemarin, banyak warga yang datang ke sejumlah toko elektronik untuk membeli barang yang harganya di kisaran Rp200 ribu hingga Rp350 ribu.
Salah satu penjaga Toko Semi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Ketileng, Kecamatan Cilegon Lalan menyatakan, pihaknya menyediakan STB dengan merek Sanex dengan harga Rp200 ribu dan Matrix dengan harga Rp250 ribu. Keduanya sudah habis terjual sejak siang.
“20 boks lebih sudah terjual untuk merek Sanex dan Matrix. Kemarin masih santai sekarang sudah ludes, kirain bohongan (kebijakan pemerintah). Besok baru ada lagi dan kami sediakan 5 kardus dengan isi masing masing kardus 20 boks, sudah kami pesan. Ini di toko seberang jalan juga sudah habis,” katanya kepada wartawan.
Pria ini menyampaikan, adanya pembelian secara besar tersebut karena para pelanggan mengaku sinyalnya sudah pada hilang, sehingga untuk tatap mendapatkan hiburan membeli STB
. “Kemarin masih santai sekarang sudah ludes, kirain bohongan (kebijakan penghilangan TV analog,” katanya.
Sebelumnya, ujar Lalan, pihaknya sebenarnya sudah menyediakan STB tersebut pada April lalu. Namun, karena tidak laku maka barang tersebut dikembalikan kepada penyedia.
“Itu karena kalau awal itu sinyalnya tidak kena, sehingga banyak dikomplain dan sudah kami kembalikan. Kalau sekarang kata pelanggan sudah bagus gambarnya,” jelasnya.
Lalan mengaku, tidak ada perbedaan soal tipe dan layanan. Namun, yang berbeda hanya soal merek saja dan hal itu berpengaruh terhadap kualitas barang saja.
“Sekarang Sanex juga bagus. Tapi yang lebih mahal Matrix dan itu lebih bagus,” ujarnya.
Untuk pemasangan sendiri, ujar Lalan, hampir sama dengan pemasangan VCD tempo dulu, tinggal memasukan kabel kuning dan merah ke STB dan hubungkan ke TV.
“Ada semacam kotak mirip VCD. Sambungkan kabel kuning dan merah. Kalau sudah tersambung nanti ada pengaturan pencairan, lalu cari dan jika sudah mendapatkan tinggal disimpan channelnya. Jadi mudah,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pemilik Toko Viktori Hendro menyampaikan, cukup banyak warga yang mencari STB tersebut. Bahkan, sampai petang kemarin masih ada beberapa yang melihat.
“Ada merek Sharp dengan harga Rp350 ribu. Jadi masih cukup banyak warga yang mencarinya,” ungkapnya.
Nadila salah satu warga Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil mengaku, jika di rumahnya sudah tidak lagi bisa mendapatkan jaringan TV analog. Hal itu membuat dirinya terpaksa untuk beralih TV digital.
“Walaupun jarang menonton televisi tapi banyak orang rumah yang menonton, jadi untuk bisa mendapatkan layanan TV hiburan maka membeli alat tersebut di salah satu toko,” katanya. (harir/uri)