Cetak Santri Berwawasan Global, Pesantren Ibnu Syam Cilegon Edu Trip ke 3 Negara

WhatsApp Image 2023 11 20 at 10.47.35
Edu Trip yang dilakukan Pesantren Ibnu Syam pekan lalu. (Dokumen Pesantren Ibnu Syam)

BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 30 Santri dan 13 Wali Santri Pesantren Ibnu Syam Cilegon mengikuti Edu Trip ke 3 negara.

Edu Trip yang diselenggarakan Pesantren Ibnu Syam berlangsung selaam 7 hari mulai 14 hingga 21 November 2023.

3 negara yang menjadi tujuan Edu Trip tersebut yakni Singapura, Malaysia dan Thailand.

Bacaan Lainnya

Uztadz Pesantren Ibnu Syam Cilegon Muhammad Isra Rafid mengatakan, Edu Trip dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan wawasan santri Pesantren Ibnu Syam tentang Lembaga dan Pesantren Qur’an di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Pondok Pesantren Terbaik di Semarang yang Cocok untuk Pendidikan Agama Si Kecil

Kata Rafid, Edu Trip merupakan upaya untuk memerkuat tali silaturahim antara Pesantren Ibnu Syam yang merupakan perwakilan Indonesia dalam Forum Majelis Tahfizh Asia Tenggara atau MATA dengan Lembaga dan Pesantren Qur’an di kawasan Asia Tenggara.

“Pada hari pertama santri Pesantren Ibnu Syam diajak untuk melihat keindahan Masjid Sultan Singapura yang terletak di Kampong Glam, Distrik Rochor,” kata Rafid, Selasa, 21 November 2023.

“Masjid ini merupakan masjid pertama di Singapura yang didirikan pada tahun 1826 oleh Sultan Hussain Shah yang merupakan sultan pertama di Singapura,” katanya.

Dikatakan Rafid, Masjid Sultan Singapura ini menjadi tempat titik temu warga muslim di Singapura, berbagai macam acara dilaksanakan di masjid ini seperti pernikahan, kajian dan bazar ramadhan.

BACA JUGA:Berikut 5 Rekomendasi Pondok Pesantren Modern Terbaik di Jawa Tengah

“Pada tahun 1929 masjid direnovasi kemudian dibuka kembali pada tahun 1932 dan pada tahun 1975 masjid ini dinobatkan sebagai situs warisan sejarah oleh Dewan Pelestarian Monumen Bersejarah di Singapura,” ujarnya.

Dikatakan Raifd, hari kedua, santri diajak untuk melihat Pesantren Daarul Qur’an yang dikelola oleh pemerintah Jabatan Kemajuan Islam Malaysia atau JAKIM.

“Daarul Qur’an menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah Malaysia akan pentingnya mencetak generasi penghafal al-Qur’an. Sejalan dengan visi Pesantren Ibnu Syam yang ingin mencetak generasi penghafal Qur’an yang fasih dan rasikh,” ucapnya.

WhatsApp Image 2023 11 20 at 10.45.56
Edu Trip Pesantren Ibnu Syam di Thailand (Dokumen Pesantren Ibnu Syam)

Kata Rafid, para santri Pesantren Ibnu Syam diajak untuk mengunjungi Thailand bagian Selatan untuk belajar dari pesantren tertua di sana yaitu Pesantren Al Imaniyah.

BACA JUGA: Deretan Pondok Pesantren Modern Terbaik di Jawa Tengah, Salah Satunya Ada di Jepara

“Wilayah selatan Thailand merupakan basis penduduk umat muslim, tepatnya di wilayah Patani,” ungkapnya.

Di Patani inilah, kata Raifd, Pesantren Al Imaniyah berdiri yang saat ini sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Sistem pendidikan pesantren Al Imaniyah dan mayoritas pesantren di Patani sangatlah mirip dengan sistem pendidikan pesantren di Indonesia, khususnya pesantren di Jawa, baik metode pembelajarannya maupun materi kitab yang diajarkan.

“Saat ini Pesantren Al Imaniyah memiliki jumlah santri sebanyak 200 santri, baik dari dalam ataupun luar Thailand. Dan sudah memasuki generasi ke 3 dibawah pimpinan KH. Hasbullah Lc,” paparnya.

BACA JUGA:Inilah Rekomendasi Pondok Pesantren Terbaik di Semarang yang Cocok untuk Belajar Agama

Rafid menambahkan, rombongan Pesantren Ibnu Syam melakukan ziarah ke makam Habib Nuh bin Muhammad Al Habsyi terletak di atas bukit Jalan Palmer atau Palmer Road.

Setiap harinya selalu ramai orang yang berziarah ke makam Habib Nuh, bahkan tidak hanya umat muslim saja yang berziarah, umat non muslim pun ada yang berkunjung.

“Selain itu, santri Ibnu Syam juga mengunjungi percetakan Al Qur’an di Melaka, Akademi Daarul Ilmi, Akdemi Daarul Iftak, dan beberapa destinasi wisata seperti Universal Studio, Shoping Bugis dan lain lain,” ucapnya.
“Harapannya dalam kunjungan ini santri dapat belajar sehingga bertambah wawasan serta pengetahuan agar menjadi santri Indonesia yang berwawasan global dan semakin cinta dengan tanah air,” tutup Rafid.***

Pos terkait