BANTENRAYA.CO.ID – Jubir Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjutak langsung pasang badan ketika pendakwah di New York, Muhammad Syamsi Ali atau Imam Shamsi Ali turut membagikan berita “Capres tampar Wamen” yang sedang ramai di media sosial.
Melalui akun X miliknya, Imam Shamsi Ali mengunggah berita dari Medan Tribunnews yang berjudul “SOSOK Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi yang Diduga Ditampar dan Dicekik Menhan Prabowo”, pada Senin 18 September 2023.
Menanggapi unggahan Imam Shamsi Ali itu, Dahnil Anzar mengakui kaget sosok yang ia kagumi bisa turut menyebarkan berita tersebut.
BACA JUGA: Kematian Mendadak 13 Ekor Ternak Sapi di Buntu Pane, Warga Mengalami Kerugian Ratusan Juta
“Ustadz Shamsi sy kagum dg kiprah anda dalam dakwah Islam di New York, p saya kaget dg laku yg seolah ikut menebar fitnah dan hoax seperti ini,” tulis Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun X miliknya, pada hari ini, Selasa 19 September 2023.
Dahnil mengakui tidak habis pikir sekelas pendakwah Islam di New York bisa ikut-ikutan mengunggah berita yang belum pasti kebenarannya.
“Hny mungkin gara2 berbeda sikap dan pilihan Capres,” ungkap Dahnil.
BACA JUGA: 18 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 Singkat, Jadi Caption Medsos yang Menarik
Ia menyebut dalam persoalan ini, akhlak Imam Shamsi Ali langsung absen.
“Akhlak Islam agaknya langsung absent,” sebutnya.
Lalu, daripada semakin memperkeruh suasanya, Dahnil mengajak Shamsi Ali untuk menjaga persatuan dan melawan hoax.
BACA JUGA: Pemkab Serang Ajukan Kerja Sama Pengelolaan Sampah ke Kota Serang
“Yuk Ustadz kita jaga persatuan dan lawan hoax,” tukasnya.
Mendapat tanggapan yang begitu keras dari Jubir Menhan, Imam Shamsi Ali menyatakan bahwa tidak ada maksud untuk menyebarkan hoax sebagaimana tudingan Dahnil.
“Bung Dahnil, saya tdk bermaksud menyebarkan (apa yg anda sebut hoax),” kata Imam Shamsi Ali.
BACA JUGA: Teks Pildacil Maulid Nabi Untuk Anak SD, Singkat Mudah Dipahami dan Dihafal
Ia mengatakan apa yang diunggahnya untuk mencari klarifikasi mengenai berita tersebut.
“Tapi mencari klarifikasi. Silahkan dibantah kalau itu kebohongan,” ucapnya.
Ia menerangkan bahwa cara efektif untuk membantah berita hoax itu dengan membawa ke ranah hukum, agar yang menyampaikan berita bohong bisa mendapat efek jera.
BACA JUGA: Pindah Ibu Kota, 8 Juta Warga DKI Jakarta Harus Cetak Ulang KTP Mulai 2024
“Cara membantah yg efektif dg membawa ke ranah hukum,” jelasnya.
“Dg begitu, yg biasa bohong dapat efek jerah,” tambahnya.
Lalu, ia menyaraka apabila berita “Capres tampar Wamen” itu berita hoax supaya dilaporkan ke Bareskrim.
BACA JUGA: Perserang Nyaris Bawa Pulang Poin Lawan Malut United
“Apakah mau dilaporkan ke Bareskrim? Monggo!,” tandasnya.***