BANTENRAYA.CO.ID – Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Raharja Waluya Jati dikabarkan meninggal dunia hari ini pada pukul 05.00 WIB, di RSCM, Selasa 8 Agustus 2023.
Saat ini jenazah Raharja Waluya Jati disemayamkan di RSCM.
Kemudian, jenazah Bung Jati (sapaan akrabnya) akan dimakamkan di Yogyakarta.
Calon Presiden (Capres) 2024, Anies Baswedan cukup kaget mendengar kabar Bung Jati meninggal dunia tadi pagi.
“Jati meninggal jam 5 pagi ini di RSCM, begitu bunyi pesan yg datang pagi ini. Duka cita itu kembali terkabarkan. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” tulis Anies Baswedan lewat akun Instagram miliknya, pada hari ini.
Mendengar kabar sahabatnya meninggal dunia hari ini, Anies kembali mengenang bagaimana sosok Bung Jati di matanya.
BACA JUGA: Edi Kembalikan Formulir Balon Ketua KONI Kota Serang, TPP Akan Verifikasi Berkas
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bahwa Bung Jati merupakan sosok aktivis yang tak pernah luntur idealismenya.
“Raharja Waluya Jati, nama lengkapnya. Dia seorang aktivis yang idealismenya tak pernah luntur,” ujar Anies.
Saat sama-sama masih kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Anies mengatakan bahwa Bung Jati berada di Fakultas Filsafat dan ia di Fakultas Ekonomi.
BACA JUGA: KEREN ABIS! Kiky Saputri Dance BLACKPINK hingga Para Penonton Teriak Kagum: Kiky Multitalenta Banget
“Saya kuliah di Fakultas Ekonomi, Jati di Fakultas Filsafat,” ungkap Anies.
Ia menambahkan meski ia bersahabat tetapi Bung Jati adalah teman debatnya dan kerap kali berbeda pandangan.
“Kami bersahabat walau sering berdebat dan berbeda pandangan saat masa kuliah,” ucapnya.
Namun, 10 tahun terakhir ini, ia dan Bung Jati sering berjuang dan bergerak bersama dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
“Dalam 10 tahun terakhir ini kami berjuang bersama, sepemikiran dan bergerak bersama,” terangnya.
Lebih jauh, Anies mengungkapkan bahwa Jati merupakan salah satu korban penculikan aktivis mahasiswa pada 1998.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Banten Tunjuk Fauzan Dardiri Ikuti Latihan Jurkam Tingkat Nasional
“Jati adalah salah satu korban penculikan aktivis mahasiswa tahun 1998,” jelasnya.
Selama dalam penculikan itu, Jati mengalami siksaan yang luar biasa.
“Siksaan tak berbatas, mulai jeratcekikan kabel di leher hingga setruman listrik tanpa henti,” imbuhnya.
BACA JUGA: ICON + Gandeng Kejati Banten, Bantu Bereskan Persoalan Hukum
“Ia sempat trauma jika ada urusan dengan listrik,” sambungnya.
Meski pernah mendapat siksaan yang luar biasa, Anies menuturkan bahwa tidak ada yang sanggup menghentikan semangat pegiat HAM tersebut.
“Semangatnya utk Indonesia yang lebih baik tak pernah surut. Dia wafat saat sedang berjuang, sedang pada semangat tertingginya. Husnul khatimah, insyaAllah,” tegasnya.
Terakhir, Anies menyampaikan bahwa dari tanah Situbondo ia turut mengirimkan Al-Fatihah untuk mengiringi kepergian sahabatnya itu.
“Sahabatku Jati, pagi ini dari tanah Situbondo, kukirimkan Al-Fatihah terbaikku padamu,” pungkasnya.***