Bantenraya.co.id – Bocah berusia 13 tahun asal Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang diduga menjadi korban rudapaksa oleh 4 orang pria
di salah satu rumah di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Mirisnya, 4 pria yang diduga menjadi pelaku masih bebas berkeliaran.
Kasus ini sendiri saat ini tengah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Lebak dan sudah dua bulan berjalan sejak pertama kali keluarga korban membuat laporan pada 3 Juli 2024 kemarin.
Berdasarkan pengakuan paman korban yang identitasnya disembunyikan, ia mengungkapkan kondisi keponakannya yang menjadi korban dari kasus tersebut.
Toko Plastik Terbakar, Anak Korban Terluka
Ia menjelaskan bahwa saat ini korban mengalami trauma yang cukup berat. Akibatnya, korban enggan untuk melanjutkan pendidikannya.
Kala kejadian menimpa korban, si korban rupanya masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar (SD). Seharusnya, korban saat ini sudah melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
“Kasian ngeliatnya. Jadi korban itu pas kejadian kelas 6 SD, nah harusnya kan lanjut SMP. Jadi karena malu, korban gak mau lanjut sekolah. Jadi di rumah aja,” katanya kepada Banten Raya, Rabu, (11 september 2024).
Ia melanjutkan bahwa sebelumnya, keponakannya tersebut merupakan anak yang aktif. Namun kejadian yang menimpanya tersebut membuat kepribadian berubah 180 derajat.
Pemkot Tangerang Raih Penghargaan dari KPK
Korban kini lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dan jarang mau berinteraksi.
Rasa ibanya terhadap korban semakin dalam, lantaran korban juga rupanya tinggal di keluarga yang kurang mampu dan orang tuanya sudah saling berpisah.
“Dia kan tinggal cuma sama ibunya kang. Udah pisah itu ibu sama bapaknya. Ibunya juga cuma di rumah aja gitu,” terangnya.
Sang paman juga turut menceritakan awal mula kasus ini menimpa keponakannya. Sekitar akhir Juni 2024, saat itu anaknya izin kepada ibunya untuk main bersama teman-temannya.
Ribuan Warga Pandeglang Krisis Air Bersih, BPBDPK Pandeglang Kurang Armada
Namun setelah tiga hari, korban tak kunjung pulang. Ibunya yang khawatir tentu langsung mencarinya dan mendapatkan informasi bahwa korban
berada di salah satu rumah teman lelakinya di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.
“Jadi sebetulnya teman korban itu cuma satu. Terus sama temannya itu diajak main karena bilangnya ada temannya yang cewek. Terus disusul. Makanya mau ini korban keluar,” imbuhnya.
Saat ditemukan oleh ibunya, lanjut dia lagi, korban saat itu dalam kondisi yang tidak sadarkan diri. Bahkan, korban juga terkesan disembunyikan oleh teman prianya yang diduga menjadi pelaku.
Potret Hasbi Asyidiki Jayabaya – Amir Hamzah Cek Kesehatan di RSUD Banten
“Jadi pas ditemuin ibunya, si korban itu gak sadar, terus posisinya ditutupi sama kasur.
Ibunya juga kalo gak maksa ngecek gak ketauan itu kayaknya,” papar paman korban lagi.
Setelah dibawa kerumah, korban kemudian menceritakan hal yang menimpanya kepada sang ibu.
Mendengar cerita korban, ia bersama ibu dan kerabat korban lainnya kemudian mencoba membuat laporan kepada pihak kepolisian.
12 Atlit Asal Pandeglang Ikuti PON XXI Aceh-Sumut
Ia menerangkan bahwa saat membuat laporan, ia diminta oleh pihak kepolisian untuk melakukan visum terlebih dahulu.
Melalui visum tersebut kemudian terungkap bahwa alat vital korban rupanya bernanah.
“Kita visum di RSUD Adjidarmo. Biaya juga lumayan kita nyari agak susah. Nah pas visum itu ketahuan bahwa ada nanahnya di alat vital korban,” tuturnya.
Saat ini, dirinya berharap kepada pihak kepolisian untuk bisa menangkap pelaku yang hari ini masih bebas berkeliaran.
Kode Kupon Spike Volleyball Story Hari Ini
Selain itu, ia juga berharap agar keponakannya bisa mendapatkan trauma healing hingga bisa kembali normal dan melanjutkan pendidikan.
“Mudah-mudahan bisa ada penanganan buat korban biar bisa sekolah lagi,” tandasnya. (aldi)