BANTENRAYA.CO.ID – Partai politik memerintahkan kader milenilanya untuk bertarung dalam Pemilu 2024, tidak terkecuali putra mahkota atau anak para ketua partai.
Hal tersebut menjadi fenomena dan hal yang wajar karena menurut survei pemilih milenial atau pemula mencapai 59,7 persen pada pemilu 2023 nanti.
Disamping juga, tentu saja dengan menurunkan putra mahkota, maka bisa memaksimalkan potensi perolehan suara karena anak tokoh lebih mudah dikenal.
Bahkan, infrastruktur pemenangan, baik tim fasilitasi kampanye juga akan mudah diakses para caleg putra mahkota tersebut.
Tidak heran, hal itu membuat sejumlah partai misalnya Golkar, Gerindra, PAN, PPP dan PDI Perjuangan menurunkan putra mahkotanya.
Pakar yang juga Pengamat Politik dari Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) Provinsi Banten Syaeful Bahri menyatakan.
Fenomena munculnya para putra mahkota bisa jadi terinspirasi dari keberhasilan Presiden Joko Widodo menghantarkan anak dan menantunya menjadi walikota.
“Tentu untuk bisa mendulang suara dan ini ada partisipasi presiden mencalonkan anaknya,” ucapnya.
Disisi lain, papar Syaeful, ada juga dorongan fakta hasil survei jika pemilih pemula menurut CSIS mencapai 59,7 persen.
Pemilih rentang usia 17 hingga 40 tahun akan mendominasi pada Pmilu 2024 nanti.
“Ini strategi yang didorong untuk bisa mendulang suara milenial dan generasi z. Dimana putra mahkota ditawarkan sebagai bagian dari strategi,” ucapnya.
Soal dinasti politik, papar Syaeful, sepanjang dilakukan secara konstitusional maka hal tersebut bukan pelanggaran.
Namun juga harus dipastikan jika yang ditawarkan adalah gagasan untuk menjawab kebutuhan para milenial.
“Politik dikita ini politik konstitusional, sepanjang sesuai aturan maka hal tersebut boleh,” ucapnya.
“Tinggal para putra mahkota ini memang punya gagasan untuk menjawab kebutuhan para kaum milenial,” jelasnya.
“Jika ada politik uang maka ini akan menjadi catatan jika generasi milenial juga sudah terkontaminasi,” ucapnya.
“Maka tentu yang dikedepankan adalah gagasan dan ide,” paparnya.
Soal cara berkampanye, jelas Syaeful, tentu saja akan meninggalkan cara konvensional.
Dimana para caleg muda ini akan lebih menggunakan saluran media sosial baik Youtube, TikTok, Instagram dan lainnya untuk menyampaikan ide dan gagasannya.
“Dipastikan para milenial akan menggunakan media sosial sebagai kebutuhan menjawab para generasi milenial. Pasti meninggalkan cara konvensional,” imbuhnya.
Namun, Syaeful menegaskan, jika ada catatan kritis jangan sampai para putra mahkota justru malah mengandalkan sumber daya orang tua dan nama besar ayah dan ibunya.
Terlebih punya kekuasaan untuk mendapatkan akses menggunakan fasilitas sebagai penguasa di internal partai.
“Sayyidina Ali menyampaikan pemuda harus menunjukan ini dadaku, bukan ini ayahku,” pungkasnya.
Diketahui, Sejumlah anak dalam istilah keren putra mahkota Ketua Partai dan tokoh politikus diperintahkan turun gunung ikut dalam laga Pemilu 2024 nanti.
Para putra mahkota atau anak ketua partai tersebut ditugaskan khusus untuk bisa mendulang suara yang besar.
Sehingga maksimal dalam perolehan kursi di daerah pemilihan (Dapil) tempat putra mahkota bertarung bisa signifikan.
Terutama Golkar dan Gerindra di Kota Cilegon yang kedua putra mahkotanya ikut bertarung untuk bisa memuluskan target menjadi Ketua DPRD Kota Cilegon.
Para putra mahkota tersebut misalnya, Fauzi Desviandy anak Walikota Cilegon Helldy Agustian yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Cilegon ditarungkan di Dapil II Cibeber – Cilegon.
Lalu ada Rizki Khairul Ichwan anak Ketua DPD Golkar Kota Cilegon Ratu Ati Marliati yang bertarung di Dapil I Jombang – Purwakarta.
Kemudian, ada juga Cindy Adinda Ratu putri dari Ketua DPD PAN Kota Cilegon Alawi Mahmud dan Aflahul Aziz putra dari Almarhum Sihabudin Sidik yang merupakan anggota DPRD Provinsi Banten.
Dimana keduanya akan bertarung di Dapil III Citangkil – Ciwandan.
Sementara, tentu saja ada beberapa putra dan putri mahkota yang sekarang sudah menjadi menjadi petahana seperti Risma Ayu.
Ia merupkaan anak Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Nana yang sekarang dipegang anaknya atau kakak Risma yakni Reno Yanuar.
Ada juga isu yang berhembus Endang Efendi anak dari Ketua DPC PPP Sahruji juga akan kembali maju sebagai wakil rakyat nantinya. Namun, hal ini masih sebatas isu. ***