BANTENRAYA.CO.ID – Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon atau TNUK berada di kawasan Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
TNUK menjadi tempat populasi Badak Jawa. Tidak hanya Badak, di kawasan TNUK ada hewan jenis Banteng Jawa disebut juga Bos javanicus.
Selain Badak Jawa, kawasan TNUK dihuni oleh beberapa hewan langka yang sulit untuk ditemukan, diantaranya Banteng Jawa.
Baru-baru ini Balai TNUK Pandeglang merilis keberadaan Banteng Jawa yang tertangkap kamera trap saat berkeliaran di kawasan TNUK.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Banteng Jawa sering mencari makan di Padang Penggembalaan Cidaon.
BACA JUGA : Cetak Sejarah, Sepakbola Banten Lolos PON 2024 Usai Bungkam DKI Jakarta 4-1
Biasanya, Banteng Jawa mencari makan di tempat tersebut pagi hari, antara pukul 06.00-09.00 WIB dan sore hari antara pukul 16.00-18.00 WlB.
Banteng Jawa merupakan salah satu dari tiga satwa mamalia yang dilindungi secara prioritas keberadaannya di kawasan TNUK selain Badak Jawa, dan owa Jawa.
Tidak hanya menjadi rumah bagi satwa liar Badak bercula satu atau Badak Jawa, tetapi juga menjadi rumah bagi Banteng Jawa.
“Banteng Jawa di TNUK ini berwarna hitam dan coklat,” kata Andri Firmansyah, Humas Balai TNUK Pandeglang, Jumat 20 Oktober 2023.
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Semenanjung Ujung Kulon, bagian paling barat di Pulau Jawa, Indonesia.
BACA JUGA : Sandiaga Salahuddin Uno Tidak Terpilih Bacawapres Ganjar Pranowo, Subadri Ushuludin: PPP Banten Tegak Lurus
Kawasan TNUK ini pada mulanya meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.
Kawasan TNUK mempunyai luas sekitar 122.956 Hektare dan 443 km² diantaranya adalah laut, yang dimulai dari tanah genting Semenanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudra Hindia. (***)