BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI berencana melakukan reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan segmen I (Rangkasbitung-Pandeglang) dimulai tahun 2027.
Sebelum itu, pemerintah akan melakukan pembayaran ganti rugi kepada warga yang menempati lahan kereta api sebagai tempat tinggal.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nutropo mengatakan bahwa hasil pertemuan antara Gubernur Banten Andra
Soni dengan Wakil Menteri Kementerian Perhubungan RI Suntana dan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI Allan Tandiono mengungkapkan rencana reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Pandeglang.
BACA JUGA : Lembaga Adat Baduy Ancam Abaikan Kehadiran Polisi
Menurut Kementerian Perhubungan RI, reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Pandeglang akan dilakukan pada tahun 2027 yang akan datang.
Sementara sebelum itu akan dilakukan “pembebasan lahan” terlebih dahulu dengan memberikan kompensasi uang kepada masyarakat yang tinggal di atas tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Jadi tahun 2026 itu akan dilakukan pembayaran,” ujar Tri, Senin (1 Desember 2025).
Tri mengungkapkan bahwa dalam reaktivasi akan ada 7 stasiun yang akan diaktifkan kembali. Ke-7 stasiun tersebut, yaitu stasiun Labuan, stasiun Menes, stasiun Saketi, stasiun Kadu Kacang, stasiun Pandeglang, stasiun Warunggunung, dan stasiun Rangkasbitung.
BACA JUGA : 2025, Kekerasan Pada Anak di Kota Serang Naik Menjadi 65 Kasus
Sementara untuk reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan segmen I memiliki panjang 18,7 km. Sedangkan untuk reaktivasi jalur kereta api Pandeglang-Labuan segmen II memiliki panjang 37,9 km.
Dia mengatakan bahwa reaktivasi jalur kereta api ini bertujuan meningkatnya perekonomian wilayah melalui penguatan konektivitas dan mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya.
Selain itu, meminimalisasi biaya angkutan dan distribusi logistik nasional, meningkatkan kapasitas angkutan kereta api, dan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.
Selama reaktivasi jalur kereta api segmen I ini, beberapa pekerjaan yang akan dilakukan adalah menertibkan lahan Rangkasbitung-Pandeglang, pembangunan jalan kereta api Rangkasbitung-Pandeglang,
BACA JUGA : Gelar Kajian, SD Terpadu Al-Qudwahi Undang Angelina Sondakh Sebagai Narasumber
pembangunan jembatan kereta api Rangkasbitung-Pandeglang (3 unit), pembangunan persinyalan dan telekomunikasi, dan pembangunan stasiun Pandeglang (1 unit).
Saat reaktivasi jalur kereta api segmen II, beberapa pekerjaan yang akan dilakukan adalah penertiban lahan Rangkasbitung-Pandeglang, pembangunan jalan kereta api Pandeglang-Labuan,
pembangunan jembatan kereta api Rangkasbitung-Pandeglang, pembangunan persinyalan dan telekomunikasi, dan pembangunan stasiun Menes, Saketi, Kadukacang, dan Labuan.
Sebelumnya, Kepala BTP Kelas I Jakarta Ferdian Suryo Adhi Pramono mengungkapkan, reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan akan tetap menggunakan jalur eksisting atau jalur lama yang sudah ada.
BACA JUGA : 2025, Dinsos Kota Serang Salurkan Bantuan Kepada 1946 Warga
Sementara untuk lokasi stasiun menunggu hasil desain yang dilakukan Kementerian Perhubungan RI.
“Jalur lama yang eksisting akan kita gunakan kembali. Tapi mungkin di stasiunnya akan ada perubahan, karena lokasi stasiun saat ini sudah banyak digunakan masyarakat,” ujarnya. (tohir)








