Gelar Acara Ngaruwat Bumi, Warga Kampung Seni Yudha Asri Kabupaten Serang Raih Rekor MURI Mainkan Kokol

3 OPEN FOTO OPEN
Ratusan warga Kampung Yudha Asri, Kecamatan Bandung dan para tamu memainkan kokol yang dianugerahi rekor oleh MURI, Minggu 2 Juli 2023.

BANTENRAYA.CO.ID – Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan rekor kepada Warga Kampung Seni
Yudha Asri, Desa Mander, Kecamatan Bandung yang memainkan kokol atau kentongan.

Sebanyak 1.001 warga Kampung Yudha Asri dan para tamu yang datang memainkan kokol atau kentongan secara besrsamaan pada perayaan ngaruwat bumi.

Sekretaris Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang Beni Kusnandar mengatakan, pada tahuh ini Kampung Seni Yudha Asri kembali menggelar acara ngaruwat bumi dengan menampilkan berbagai pentas kebudayaan.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Wisatawan Plat B dan F Dominasi Pantai Cinangka Kabupaten Serang

“Kegiatan ngaruwat bumi ini diisi dengan ngariung, tawasulan terus ada penampilan budaya dan kesenian seperti dogdog kerok, dzikir saman, bendrong lesung, rudat, gambus, terbang gede, wayang golek, beluk, begungan, dan bermain kokol atau kentongan. Acaranya dari Jumat 30 Juni sampai Minggu 2 Juli, ” ujar Beni, Minggu 2 Juli 2023.

Dalam acara ngaruwat bumi itu, MURI mencatatkan rekor untuk permainan kokol yang dimainkan oleh 1.001 warga Kampung Seni Yudha Asri dan para tamu yang berkunjung baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.

“Alhamdulillah untuk kokol dapat MURI,” katanya.

BACA JUGA: Jalan Raya Anyer-Sirih Kabupaten Serang Lancar Saat Libur Idul Adha

Ia mengungkapkan, acara ngaruwat bumi rutin digelar oleh warga Kampung Seni Yudha Asri namun sempat terhenti pada saat terjadi pandemi Covid-19 dan baru mulai lagi pada tahun 2022.

“Pengunjung acara ngaruwat bumi ini berasal dari berbagai daerah, ada dari NTT (Nusa tenggara Barat), terus ada dari Jakarta dan sekitarnya,” tuturnya.

Adapun acara ngaruwat bumi sendiri digelar dalam rangka mensyukuri hasil panen atau ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui berbagai kegiatan.

BACA JUGA: 114 Mahasiswa UGM Disebar di Kabupaten Serang

“Jadi ada kepercayaan turun temurun di masyarakat di Kampung Yudha Asri bahwa mereka harus meruwat bumi sebagai ungkapan terima kasih kepada bumi,” ungkapnya.***

Pos terkait