Guru di Cilegon Ternyata Dituntut Tahu Ekonomi Orangtua Siswa, Begini Alasannya
Lantas nantinya, papar Tita, guru melakukan assesment atau pendampingan kemampuan siswa, sehingga tidak pukul rata metode pembelajaran yang diberikan.
“Contohnya begini jika baru memahami penjumlahan 50 alurnya itu harus ke ke 75. Jangan malah ke 100 lompatnya terlalu jauh. Artinya tidak ujuk-ujuk,” ucapnya.
Semangat, sekolah dan pembelajara inklusi ini, papar Tita, sesuai dengan kurikulum merdeka dimana mengedepankan difrensisasi kemampuan siswa.
“Justru kurikulum ini. Harus melihat benar-benar karater peserta didik dan pembelajaran diferensiasi, harus betul melihat peserta didik kemapuannya apa kebutuhannya apa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon Heni Anita Susila menyatakan.
Ada 50 sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah inklusi. Dimana harapannya harapannya program inklusi ini dapat meningkatkan pelayanan dan penyelenggaraan sekolah inklusi di Kota Cilegon.
“Kepala Sekolah dan Guru Pendamping akan dibekali dengan materi penanganan anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah mereka,” ungkapnya.
Workshop tersebut, jelas Heni, merupakan rangkaian dari kegiatan yang merupakan Proyek Perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat 2.
Dimana, para guru nantinya punya komptensi untuk mendampingi para siswa di sekolah inklusi.
“Yaitu Model Pendekatan Sekolah Inklusi bagi anak berkebutuhan khusus di Kota Cilegon,” pungkasnya. ***