Ini Kekeliruan Turun-temurun tentang Seba Baduy Kata Akademisi UIN Banten Ade Jaya Suryani 

Suku Baduy
Warga Suku Baduy Sukses Gelar Acara Tahunan Seba Baduy

BANTENRAYA.CO.ID – Akademisi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten atau UIN Banten Ade Jaya Suryani mengatakan, pemahaman orang bahkan akademisi tentang Seba Baduy selama ini banyak yang keliru.

Kata Ade Jaya Suryani, banyak literatur tentang Seba Baduy yang keliru karena memaknai tradisi turun-temurun ini sebagai tanda orang Baduy takluk kepada penguasa Banten.

Padahal, kata Ade Jaya Suryani, pemahaman Seba Baduy yang seperti itu adalah keliru.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Kapan Seba Baduy 2023? Ini Waktu dan Rundown Acara Lengkapnya 

“Buku-buku tentang Baduy menyebut bahwa Seba itu tanda orang Baduy takluk ke penguasa Banten. Bagi saya itu pandangan yang keliru,” ujar Ade kepada Bantenraya.co.id, Sabtu, 29 April 2023.

Agar pemaknaan tentang Seba Baduy tepat, menurut Ade, maka Seba Baduy perlu dilihat dari sisi kebudayaan.

Menurutnya seba tidak kurang tidak lebih hanya sebuah kunjungan atau silaturahmi antara orang Baduy di Lebak dengan saudaranya di Serang.

BACA JUGA: Tempuh 60 Kilometer Warga Suku Baduy Sukses Gelar Tradisi Adat Seba Baduy

“Siapa yang dikunjungi? Saudara. Siapa saudara itu? Yaitu orang Baduy yang meninggalkan tanah Baduy dan bekerja di Kesultanan Banten,” kata Ade.

Di Baduy, orang yang meninggalkan tanah Baduy dan bekerja di Kesultanan Banten ini disebut dengan Budak Buncireung.

“Dalam sejarah Banten dia disebut Pangeran Astapati,” ujar Ade.

BACA JUGA: Partai Demokrat Banten Kesulitan Cari Caleg Perempuan, Ternyata Ini Penyebabnya

Karena Budak Buncireung sudah meninggalkan tanah Baduy, orang Baduylah yang berkunjung ke Kesultanan Banten untuk bertemu dengan Budak Buncireung dan keturunannya.

Itulah mengapa setiap tahun warga Baduy di Lebak bersama-sama berkunjung ke Serang.

Kata Ade, keluarga bangsawan Banten, yaitu Djajadinjngrat, adalah keturunan Baduy ini.

Anak pertama, yaitu Achmad Djajadinjngrat menjadi bupati Serang dan Batavia.

Hoesein Djajadinjngrat menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar doktor. Dia juga jadi profesor di Universitas Indonesia.

BACA JUGA: SERBU! Ada Beras Gratis Lazada, Begini Cara Mendapatkannya 

“Banyak dari keluarga Djajadinjngrat menjadi orang penting dalam sejarah Indonesia,” tutur Ade. ***

 

Pos terkait