Dari Januari sampai dengan Desember ini kebakaran di Kabupaten Serang sudah mencapai 67 kasus. Bagaimana untuk meminimalisirnya? Wartawan Banten Raya Tanjung mewawancarai Nana Sukmana Kusuma, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Minggu (19/12). Berikut intisarinya.
Kasus kebakaran tahun ini masih tinggi apa penyebabnya?
Kebakaran yang sering terjadi diakibatkan oleh human error ditambah kondisi alam yang saat ini tidak menentu. Kadang-kadang pasang, kadang-kadang hujan. Kebakaran dari Januari sampai Desember ini sudah ada 67 kasus dan paling banyak kebakaran pemukiman.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kebakaran?
Imbauan kita kepada masyarakat agar waspada karena kebakaran hanya bisa dicegah dengan kewaspadaan. Instalasi listrik di rumah agar diperbaiki, penempatan bahan-bahan mudah terbakar semacam gas, kompor, lilin, obat nyamuk dan sebagainya tidak sembarangan, jadi harus lebih dikontrol.
Bentuk kelalaian yang sering terjadi seperti apa?
Biasanya kita lalai memeriksa intalasi listrik padahal instalasi listrik di rumah kita ada yang sudah 10 tahun, ada yang 20 tahun, bahkan ada yang di atas itu dan biasanya jarang diperiksa, padahal itu harus rutin dikontrol. Terus juga kadang-kadang peralatan listriknya tidak berstandar SNI.
Apakah masyarakat sudah memahami terkait hal itu?
Setiap kita ada pertemuan dengan relawan bencana di lapangan kita sampaikan juga kepada mereka dan masyarakat yang hadir bahwa kebakaran yang sering terjadi mayoritas disebabkan kelalaian dan kita sudah sampaikan apa yang harus dilakukan.
Bagaimana dengan penanganan kebakaran sendiri?
Banyak kerugian masyarakat terutama korban yang diakibatkan dari kebakaran, tapi dalam penanganan kita sudah berupaya mengejar respon time dengan cepat dengan menempatkan Pos-Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) di wilayah-wilayah yang rawat terjadi kebakaran.***