Korban Banjir di Kota Serang Diserang Berbagai Penyakit

1 PENGUNGSI
WASPADA SAKIT: Warga Lingkungan Ciputri, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengungsi di tenda terpal di atas bangunan Keraton Surosowan, Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Minggu (6/3/2022). (Harir Baldan/Banten Raya)

SERANG, BANTEN RAYA- Warga korban banjir di Kota Serang mulai merasakan keluhan berbagai penyakit. Kebanyakan penyakit yang menyerang warga korban banjir adalah gatal dan diare.

Timbulnya berbagai penyakit itu setelah Kota Serang diterjang banjir bandang, Selasa (1/3/22).

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ahmad Hasanuddin.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, penyakit yang timbul pasca banjir seperti penyakit kulit. Banjir yang merendam mengakibatkan kulit terutama bagian kaki menjadi gatal-gatal.

“Karena mungkin bilas air banjir. Kan listrik mati nggak keluar air jetpumpnya. Jadi enggak ada air bersih, mayoritas penyakitnya gatal dan diare,” ujar Ahmad Hasanuddin, kepada Banten Raya, Minggu (6/3/22).

Selain penyakit kulit, kata Ahmad Hasanuddin, ada juga diare. Diare timbul karena sumber air bersih juga tidak ada. Selain itu penyakit DBD, karena banjir menyisakan tampungan air, di sejumlah barang yang menyebabkan banyaknya jentik-jentik.

Ahmad Hasanuddin menyebutkan, ada juga penyakit tipes. Tipes disebabkan oleh kuman salmonella thyposa menyerang saluran pencernaan. Penyakit tipes harus diwaspadai karena berkaitan dengan sanitasi lingkungannya.

“Kalau ini tidak disikapi kemudian diantisipasi bahaya juga. Ini menyerang usus,” ungkapnya.

Kemudian yang perlu diwaspadai korban banjir, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), karena disebabkan faktor cuaca hujan.

“Rumahnya kebanjiran, kemudian masuk angin dan stamina turun dan sebagainya bisa saja penyakit itu gampang menimpa si korban bencana tadi,” jelasnya.

Ahmad Hasanuddin mengatakan, penyakit yang patut diwaspadai bagi korban banjir munculnya penyakit kolera dan disentri. Penyakit kolera mengakibatkan seseorang buang air besar mencret.

Begitu pun penyakit disentri yang mengakibatkan penyakit saluran pencernaan.

“Ini bisa terjadi gejala klinis ya seperti mules pengen ke belakang tapi buang airnya sulit. Bahkan lebih dari itu buang air besarnya ada darahnya dan lendir. Itu penyakit yang perlu diwaspadai,” terang dia.

Ahmad Hasanuddin mengatakan, bila Puskesmas kekurangan obat-obatan segera laporkan ke Dinas Kesehatan.

“Apabila obat yang ada di gudang farmasi dinas Kesehatan kurang in syaa Allah saya akan datangkan ke provinsi. Tadi pagi ada tambahan obat salep dan kulit untuk di Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka, dan Kecamatan Serang, Benggala,” tandas dia.

Walikota Serang Syafrudin mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang siap menjamin dan menanggung biaya pengobatan para warganya yang terkena dampak banjir.

Jaminan biaya pengobatan ini dilakukan agar warga terkena dampak banjir kembali sehat.

“Kami akan menjamin pengobatannya, jadi tidak ada yang tidak diobati oleh Pemerintah Kota Serang,” ujar Syafrudin.

Syafrudin menjelaskan, bila ada warga terkena dampak banjir yang dirawat di rumah sakit lain, namun belum dibayar, Pemkot Serang yang akan membiayai pengobatannya.

“Jika ada masyarakat yang di rumah sakit lain, sekalipun memang sudah sembuh dan belum dibayar, ini akan menjadi tanggung jawab Pemkot Serang yang akan membayar,” jelas dia.

Syafrudin pun memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang untuk mengurus kesehatan warga terdampak banjir bandang.

Menurut Walikota Syafrudin, pasca diterjang banjir akan timbul berbagai penyakit yang menyerang warga korban banjir.

“Saya tekankan untuk Dinkes agar semua masyarakat dikontrol jangan sampai tidak terurus, karena pasti akan timbul beberapa penyakit pasca banjir,” katanya. (harir/rahmat)

Pos terkait