BANTENRAYA.CO.ID – Kota Serang belum mengeluarkan status darurat kekeringan. Padahal, wilayah terdampak bencana kekeringan sudah meluas.
Belum dikeluarkannya status darurat kekeringan, karena ada parameternya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, pihaknya memang belum mengeluarkan status darurat kekeringan, karena status darurat itu terbagi tiga, pertama status siaga darurat, kedua tanggap darurat, dan ketiga pasca darurat.
“Untuk tahapan itu ada parameternya. Jadi sebagai dasarnya itu Perpres Nomor 8 tahun 2008. Yang membagi darurat tadi menjadi tiga tahapan,” ujar Diat Hermawan, kepada Bantenraya.co.id, Rabu 30 Agustus 2023.
BACA JUGA : 115 Hektare Sawah di Kota Serang Kekeringan
Diat Hermawan menjelaskan, ada beberapa indikator umum darurat kekeringan, pertama menganggu kehidupan, terjadinya pengungsian, kerusakan sarana prasarana lingkungan, sampai dengan dampak psikologis.
“Itu beberapa indikator umumnya. Sedangkan indikator khususnya siaga darurat pertama adanya informasi potensi ancaman kehidupan dan penghidupan dari instansi teknis. Contoh aplikasinya itu ketika orang tidak bisa bergerak karena bencana. Bisa ini gunakan data BMKG.
Terus ada rekomendasi dari instansi teknis yang berwenang contoh misalkan dari Distan, PU, atau sampai menimbulkan korban jiwa kalau kemarau dehidrasi mungkin rekomendasi dari Dinkes juga. Ketiga dilakukan rapat lintas sektor termasuk rapat dengan instansi vertikal. tiga tahapan itu harus dilalui,” jelasnya.
BACA JUGA : Sawah di Walantaka Kota Serang Kekeringan
Walikota Serang Syafrudin mengakui bahwa Pemkot Serang belum memberikan instruksi kepada masyarakat kaitan dalam menghadapi dampak El Nino.
“Memang diakui sekarang ini dipersiapkan adanya El Nino dari bulan-bulan kemarin. Hanya memang kota Serang belum memberikan instruksi kepada masyarakat kaitannya. Pemberitahuan sudah. Hari ini juga rapat persiapan menghadapi El Nino. Hanya memang secara regulasi belum mengeluarkan surat instruksi dalam menghadapi El Nino,” kata Syafrudin, kepada Banten Raya, Rabu (30/8/23).
Syafrudin mengakui bahwa wilayah terdampak kekeringan dan krisis air bersih sudah banyak, terutama lahan persawahan.
BACA JUGA : Musim Kemarau Petani di Kota Serang Nekat Bercocok Tanam
“Memang sekarang ini sudah mulai agak kekeringan. Terutama di persawahan. Sawah-sawah yang produktif kemarin sudah ditinjau malah sama Pak sekda sudah pada kering dan tanahnya sudah pada belah. Retak-retak,” ungkap dia.
Syafrudin berharap musim hujan segera datang, agar wilayah terdampak bencana kekeringan tidak semakin luas.
“Kami berharap di bulan ini ada hujan, tapi cuaca ini tentunya kami antisipasi tetap dalam rangka antisipasi ini Pemerintah Kota Serang mengadakan persiapan-persiapan. Hari ini juga akan dirapatkan persiapannya,” pungkasnya. *