BANTENRAYA.CO.ID – Karena Belanja Online mendekati hari lebaran paket numpuk sebabkan kurir seIndonesia kewalahan.
Ribuan paket belanja online menumpuk memenuhi satu rumah mulai dari dalam hingga luar.
Belanja Online menjelang lebaran sangat lah meningkat drastis, sebabkan ekspedisi pengiriman yang lambat.
BACA JUGA: Tupperware Diisukan Bangkrut Usai Saham Anjlok, Unggahan Terbaru Banjir Komentar dari Warganet
Menjelang hari Lebaran ini online shop kebanjiran pesanan, sehingga pengiriman juga menjadi lambat karena banyak nya paket.
Paket yang sangat banyak itu bukan karena kurir malas mengantar paket tapi, pesanan online shop yang sangat drastis akibatkan kurir kewalahan.
Dalam unggahan Instagram @mksinfo.official memperlihatkan tumpukan paket yang sangat banyak dan dalam video tersebut juga terlihat beberapa pekerja yang tak sempat mengganti pakaian nya karena terlalu sibuk dengan paket.
BACA JUGA: Intip Biodata Zayyan, Calon Idol KPop Asal Indonesia Yang Akan Debut Bulan Ini
Tak sedikit warganet juga mengeluh paket mereka yang tak sampai-sampai karena menumpuk nya barang orderan itu, dan beberapa dari mereka juga mengatakan belanja online menjelang lebaran lebih murah jadi order mendekati lebaran saja.
Selain order mendekati hari raya sebabkan paket menumpuk dampak lain juga adalah tugas kurir yang bertambah padat, seharusnya libur dan merayakan moment lebaran bersama keluar mereka harus bekerja mengantarkan paket.
Dan juga akibat lain dari paket menumpuk adalah kekhawatiran pelanggan yaitu paket bisa saja hilang,rusak, bahkan kadeluarsa.
BACA JUGA: Lama Absen, The Minions Kembali Masuk Skuad Indonesia untuk Piala Sudirman 2023
Karna tak sedikit juga paket tersebut berisikan makanan atau barang mudah rapuh, walaupun status barang sudah di pisahkan sesuai jenis nya tetap saja kekhawatiran para pelanggan tetap ada.
Diharapkan kepada pelanggan dapat bekerjasama dalam online shop ini, akibat belanja online terlalu over juga tidak baik ada beberapa dampak negatif jika terlalu sering belanja online seperti.
eskipun belanja online memberikan banyak keuntungan seperti kemudahan, kenyamanan, dan berbagai pilihan produk yang lebih banyak, namun ada beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi akibat melakukan belanja online secara berlebihan, antara lain:
BACA JUGA: 5 Ide Hampers Lebaran Murah di Bawah Rp 50 Ribu, Unik dan Sangat Berkesan
- Kerugian finansial: Belanja online terkadang membuat orang menjadi impulsif dan tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Hal ini dapat mengakibatkan pengeluaran yang berlebihan dan berpotensi membuat seseorang mengalami kesulitan keuangan.
2. Risiko keamanan: Ada risiko keamanan yang lebih tinggi saat berbelanja online, seperti penipuan atau pencurian identitas. Orang dapat menjadi korban phishing atau virus yang menyebar melalui situs web belanja online yang tidak aman.
3. Ketergantungan: Belanja online yang berlebihan dapat memicu ketergantungan. Orang dapat merasa senang dan puas saat membeli barang-barang baru secara terus-menerus, yang pada akhirnya dapat mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi mereka.
BACA JUGA: Pemudik yang Kehabisan BBM Bisa Hubungi PDS 135, Langsung Gaspol Lagi!
4. Dampak lingkungan: Pembelian barang-barang secara online menghasilkan lebih banyak limbah kemasan dan pengiriman yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan membawa dampak negatif pada lingkungan.
5. Pengabaian toko fisik: Semakin banyak orang yang berbelanja online, semakin sedikit konsumen yang berbelanja di toko fisik. Hal ini dapat menyebabkan penutupan toko-toko fisik dan memengaruhi perekonomian lokal
Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam melakukan belanja online dan mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi.
Juga bukan hanya pihak sendiri saja yang akan rugi, kurir juga akan mengalami kerugian yang sama seperti.
Belanja online yang semakin meningkat juga memiliki dampak pada para kurir yang mengantarkan barang ke konsumen. Beberapa efeknya antara lain:
1. Beban kerja yang lebih tinggi
Dengan semakin banyaknya barang yang diantar, para kurir harus menghadapi tekanan waktu dan bekerja lebih keras untuk mengantarkan paket tepat waktu. Ini dapat menyebabkan kelelahan dan stres pada para kurir.
2. Risiko keamanan yang lebih tinggi
Para kurir berisiko tinggi terkena kejahatan seperti perampokan atau penipuan ketika mengantar barang. Hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan mereka dan memberikan dampak psikologis yang buruk.
3. Biaya yang lebih tinggi
Dalam upaya untuk mengirimkan paket dengan cepat, kurir mungkin harus membayar biaya tambahan untuk pengiriman kilat. Ini dapat mengurangi penghasilan mereka karena biaya tersebut harus dikeluarkan sendiri.
BACA JUGA: 15 Ucapan Selamat Hari Jadi Provinsi Sulawesi Tengah ke-59 Tahun 2023 Inspiratif dan Penuh Makna
4. Beban fisik yang besar
Mengangkat dan mengantarkan paket berat dan besar secara terus menerus dapat memengaruhi kesehatan fisik para kurir. Beban berat juga dapat menyebabkan cedera pada bagian tubuh tertentu seperti punggung atau bahu.
5. Tuntutan yang lebih tinggi
Para kurir mungkin juga menghadapi tuntutan yang lebih tinggi dari pelanggan yang mengharapkan pengiriman yang cepat dan akurat. Hal ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan pada para kurir.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan bisnis belanja online harus mempertimbangkan kesejahteraan para kurir dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi mereka dari dampak negatif yang mungkin terjadi.
Ini termasuk memberikan pelatihan yang memadai dan mengatur jadwal kerja yang wajar, serta menyediakan perlindungan dan dukungan yang cukup bagi para kurir.
Berikut adalah artikel mengenail kurir paket yang menumpuk menjelang lebaran.***