Link and Match Pembangunan Pendidikan: Kebudayaaan Dalam Cerita ke-Emasan

Oleh : Teguh Renggayana., S. Pd., M.M., M. Si

Mengapa budaya perlu diulas kembali? Karena sebagai nation, nusantara raya ini dirajut oleh budaya. Tanpa strategi ketahanan budaya, masyarakat akan menjadi bulan-bulanan market. Atas nama modernitas kita telah menyerap sekian banyak westernisasi. Sekolah-sekolah kita lebih bangga memasang logo “boarding”.

Masih ingat beberapa tahun lalu sekolah lebih bangga di sebuat berkelas international. Sekolah-sekolah kita benar-benar “tinggal landas” tetapi dalam arti yang negatif: meninggalkan landasan kebudayaan.

Mengapa perlu diwacanakan kembali di Banten? Karena Banten adalah daerah abu-abu yang sedang menjalani transisi dari kebudayaan rural bergerak ke masyarakat urban. Gaya hidup pedesaan dianggap tertinggal. Efeknya bisa kita lihat: pertanian dianggap ketertinggalan. Tak ada pemuda yang memilih berkarir di sawah-pertanian. Pekerja sektor pertanian diisi oleh orang-orang tua.

Tubuh-tubuh bangsa seolah menjadi tubuh-tubuh industri (pabrik) itu dianggap lebih spektakuler dari pada menarik traktor di sawah sendiri, ketimbang mencangkul, menanam dan berternak. Jangan anggap semua ini biasa-biasa saja!, inflasi bisa tak terurus hanya karena para tubuh-tubuh muda kita dan masyarakat sudah tidak lagi menganggap menanam cabe merah, rawit, beternak bagian dari ketahanan budaya origin yang justru lebih dulu menjadi anak kandung dari bangsa kita: Indonesia. Meskipun kita masih beruntung, Banten masih menjadi lumbung pangan. Tetapi pergeseran mata pencaharian masih terus menjadi salah satu ancaman kebudayaan kita.

Kebudayaan berarti keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar (koenjtaraningrat, 1990). Sistem mata pencaharian, dan bahasa adalah dua diantara 7 spektrum kebudayaan. 5 spektrum itu: sistem kepercayaan (agama), sistem pengetahuan, tradisi/kesenian, sistem kemasyarakatan dan sistem peralatan.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button