BANTENRAYA.CO.ID – Sejumlah petani di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, tetap menanam padi, meskipun saat ini tengah musim kemarau.
Para petani nekat bercocok tanam padi di musim kemarau, karena mengandalkan air got (air pembuangan) dari perumahan warga yang berada di sekitar lahan persawahan.
Salah seorang petani di Lingkungan Tegal Duren, Kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang Nursaid mengatakan, di musim kemarau ini dirinya tetap menanam padi meski lahan persawahan di Lingkungan Tegal Duren bukan sawah irigasi. Untuk mengairi lahan sawahnya, para petani mengandalkan air got dari perumahan warga yang berada di sekitar lahan persawahannya.
BACA JUGA : Kebakaran Lahan di Kota Cilegon Meningkat Tajam Saat Musim Kemarau, Jumlahnya Segini
“Alhamdulillah ini sebenarnya airnya bukan irigasi, dan air ini dari kumpulan-kumpulan dari komplek,” ujar Nursaid, kepada Bantenraya.co.id, ditemui di lokasi, Rabu 30 Agustus 2023.
Nursaid menjelaskan, proses pengairan lahan persawahannya dengan cara disedot menggunakan mesin sedot air. Air got yang sudah terkumpul kemudian disedot menggunakan mesin air untuk dialirkan ke lahan persawahannya.
“Kita sabar nunggu airnya pagi dan sore hari, akhirnya kita gimanapun caranya jadi untuk perairan di atas ini disedot dari bawah dibalikin lagi ke atas, balikin lagi di atas. Jadi seperti itu. Jadi tidak mengandalkan air dari atas tapi dari got,” jelas dia.
BACA JUGA : Langganan Kekeringan, Lingkungan Cipala Cilegon Justru Airnya Tercukupi di Musim Kemarau
Nursaid mengungkapkan, meski menggunakan mesin sedot air, namun ada beberapa petak lahan sawah warga yang tidak bisa diairi, lantaran jaraknya yang terlampau jauh.
“Bahkan ada juga yang tidak tertanam karena kondisinya kering. Susah pengairannya karena terlalu jauh dengan got tadi,” ungkapnya.
Meski saat ini tengah kemarau, Nursaid mengaku tidak khawatir lahan sawahnya bakal kekeringan dan gagal panen.
BACA JUGA : Musim Kemarau di Cipala, Air Bersih Tetap Tersedia Faedah dari Program Pemkot Cilegon
“Wallahu alam bissawab karena kita hanya penanam. Kita hanya berusaha. Ikhtiar. Adapun panen gagal dan nggaknya Wallahu alam bissawab. Jadi pasrah aja. Tawakal,” katanya.
Nursaid berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dapat memperbaiki sarana irigasi karena saat ini kondisinya sudah banyak yang rusak, terlebih di musim kemarau ini para petani sangat membutuhkan banyak air untuk mengairi lahan persawahannya.
“Pengen memperbaiki kembali irigasi-irigasi yang selama ini sudah mati. Karena banyak saudara-saudara kita yang di bawah sana kekeringan karena tidak ada irigasi. Perbaikan irigasi untuk penanaman di sini agar istilahnya selalu tertanam sawahnya,” harap Nursaid.
Sekretaris Daerah Kota Serang Nanang Saefudin mengimbau kepada masyarakat petani untuk selektif dalam mengelola lahan pertaniannya selama musim kemarau ini.
“Kami mengimbau kepada para petani untuk secara selektif mengelola lahan pertanian yang tidak terlalu membutuhkan banyak air,” kata Nanang Saefudin.
Kepala Bidang Pertanian dan Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Serang Andriyani mengatakan, bila petani melakukan penanaman maka harus berkoordinasi melaporkan kepada penyuluh setempat atau POPT, sehingga bisa dilakukan pengawalan.
“Laporkan ke penyuluhnya supaya ada pengawalan,” kata Andriyani.
Tak hanya itu, DKPPP Kota Serang pun berupaya untuk memenuhi kebutuhan alat mesin pertanian. Kebutuhan alat mesin pertanian pengolahan untuk berkoordinasi menanam karena ketersediaan airnya ada di lahannya itu.
“Bisa melakukan percepatan tanam kita upayakan memang sebisa mungkin terpenuhi juga tidak terkendala masalah pupuknya, benihnya, pupuknya, dan sebagainya. Kebutuhan sarana produksilah,” kata Andriyani.
Apabila bisa untuk ke depannya ternyata di lapangan ditemukan saluran-saluran yang mungkin terhambat. Itu mungkin karena banyaknya tanaman liar atau gulma.
“Itu juga perlu upaya-upaya atau mengimbau adanya gotong royong dari para petani,” tuturnya.
DKPPP Kota Serang, kata Andriyani, akan melakukan pompanisasi jika sumber air di dekat lahan persawahan masyarakat Kota Serang masih ada.
“Kalau memang sumber airnya ada kemudian tanaman itu fasenya membutuhkan air masa generatif, ya kita alirkan. Makanya kita perlu ngecek ketersediaan dari air di sungai atau saluran sekitar itu,” kata dia. *