BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Kota Cilegon menaikkan program Kartu Cilegon Sejahtera bantuan modal UMKM dari maksimal Rp5 juta menjadi Rp10 juta per UMKM.
Yang lebih menggembirakan, tidak ada bunga dalam program Kartu Cilegon Sejahtera bantuan modal UMKM .
Para pelaku UMKM menyambut baik kebijakan Walikota Cilegon Helldy Agustian tersebut.
“Saya melihat fasilitas yang disediakan Pemkot Cilegon melalui dinas koperasi itu sangat banyak, mulai dari pelatihan-pelatihan hingga pendampingan mengurus legal atau izin, serta adanya bantua, terlebih jika dinaikkan angkanya,” ujar Pemilik Usaha Minuman Herbal Al Falah Drink dan Frozen Food asal Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Purwakarta, Allin Fanessa, Minggu 17 September 2023.
BACA JUGA : Kabar Baik! Tunaikan Janji Kampanye, Walikota Cilegon Naikkan Pinjaman Modal untuk UMKM
Lalu, kata Allin, usaha miliknya mengalami banyak kemajuan setelah dirinya berkonsultasi dan bergabung dengan grup UMKM binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon.
“Alhamdulillah sekarang ada progress kemajuan. Saya berharap agar Pak Wali Kota (Helldy Agustian-red) dan Pemkot Cilegon bisa terus mempertahankan fasilitas yang sudah bagus agar semakin banyak lagi UMKM di Kota Cilegon yang maju,” jelasnya.
Hal senada disampaikan pelaku UMKM kuliner Indah owner dari Indah Madame Azilia yang merupakan binaan Dinkop-UKM.
40 Persen DKM di Kota Cilegon Sudah Terima Hibah Bantuan Masjid Program KCS
“Wah jadi ada peningkatan. Itu bagus programnya buat UMKM bisa untuk membantu untuk produksi mereka dan mungkin bisa membeli alat penunjang untuk produksi selain bahan-bahan,” katanya.
Selain itu, dengan bunga 0 persen yang ditawarkan akan meringankan UMKM.
“Ini supaya UMKM tidak lagi tergantung dengan pinjaman dengan bunga besar, jadi pasti akan sangat membantu,” ujarnya.
Sementara itu, Owner Telur Asin Murod menyatakan, sekali lagi adanya peorgram itu menunjukan jika Helldy Agustian fokus untuk membantu UMKM.
“Pak Helldy tidak segan-segan memberikan permodal selalu support terus dengan UMKM, didukung, endorse dan tidak pernah sungkan-sungkan untuk membantu,” ucapnya.
Program Rp10 juta per UMKM itu, menurut Murod, akan sangat membantu permodalan UMKM untuk berkembang.
“Itu untuk program buat saya sangat baik sekali untuk memudahkan pinjaman para UMKM, sangat-sangat membantu buat pemodalan, modal UMKM biar bisa bekembang dan lebih maju lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Plh Asda II Ahmad Aziz Setia Ade Putra menjelaskan, menaikkan anggaran bantuan modal yang sebelumnya maksimal Rp3 juta menjadi Rp10 juta dengan bunga 0 persen tersebut menjadi ide Walikota Cilegon Helldy Agustian.
“Ini hasil pembahasan rapat dengan BPRS Cilegon Mandiri. Sudah konsultasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait realisasi pinjaman tersebut,” katanya usai rapat di Ruang Rapat Setda Kota Cilegon, Kamis 14 Sempetmber 2023.
Nantinya, papar Aziz, nantinya subsidi bunga atau margin pinjaman modal usaha akan dibayarkan pemerintah. Sementara pinjaman dana bergulir nanti dilakukan BPRS CM,” ucapnya.
Subsidi margin hingga Rp 0 merupakan kebijakan Walikota Cilegon Helldy Agustian untuk membantu masyarakat, lanjut Aziz, terutama pelaku usaha kecil yang tengah menjalankan usaha dan membutuhkan tambahan modal tanpa dikenakan bunga.
“Nanti Perwal (Peraturan Walikota)-nya kita susun sebagai landasan. Jelas kedepan jumlah debiturnya tidak dibatasi. Tapi kita siapkan lebih dulu untuk 150 nasabah sebagai uji coba selama tiga bulan ke depan,” ujarnya.
Berdasarkan perhitungan, kata Aziz, bila ada 150 pelaku usaha yang mengikuti program ini dengan besaran margin 18 persen, maka subsidi yang disediakan Pemkot Cilegon kurang lebih Rp270 juta yang bersumber dari APBD Perubahan 2023.
“Adapun soal kriteria usaha kecil yang dapat program ini, minimal pinjamannya selama ini lancar. Nanti Dinas Koperasi dan UKM melakukan pendampingan untuk verifikasi, selain dari BPRS sendiri yang menyeleksi calon nasabahnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Cilegon Didin S. Maulana menambahkan, jumlah UMKM di Kota Cilegon sekitar 18.500. Dari jumlah itu, tentu tidak semuanya bisa mengakses pinjaman modal usaha dengan margin Rp 0.
“Program ini hanya untuk usaha mikro, yang masih kecil baik omzet maupun pendapatannya seperti warung-warungan. Kalau yang sudah gede mah tetap kena bunga. Mungkin nanti kita batasi yang omzetnya per tahun berapa, kalau yang sudah besar itu nggak usah subsidi lagi,” jelasnya.
Menurut Didin, program ini merupakan pengembangan dari janji kampanye Walikota dan Wakil Walikota, yakni realisasi Kartu Cilegon Cerdas (KCS).
“KCS kan ada empat, yakni pendidikan, kesehatan, pengentasan pengangguran dan pinjaman usaha. Nah Pak Wali ingin kita kembangkan yang pinjaman usaha ini, mudah-mudahan bisa membantu pelaku usaha,” pungkasnya. ***