BANTENRAYA.CO.ID – Paris, kota yang terkenal dengan julukan “The City of Lights”, tengah menghadapi krisis hewan pengerat.
Diperkirakan ada sekitar 6 juta ekor tikus yang hidup dan berkeliaran secara bebas di tengah kota mewah ini.
Menyikapi situasi ini, Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, meminta 2,6 juta warganya untuk belajar hidup berdampingan dengan tikus secara damai.
Anne Hidalgo, sebagai pemimpin kota Paris, telah mengumumkan rencananya untuk membentuk sebuah komisi khusus.
Komisi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah warga kota Paris sebaiknya belajar hidup berdampingan dengan tikus, daripada berusaha terlalu keras untuk memusnahkan hewan pengerat tersebut.
Informasi mengenai permintaan Wali Kota Paris ini dikutip dari unggahan Instagram @faktakamera pada tanggal 16 Juni 2023.
Menurut laporan tersebut, Anne Hidalgo berpendapat bahwa pendekatan yang lebih damai dan berkelanjutan dapat diambil dalam menghadapi populasi tikus yang signifikan di kota ini.
Dalam penjelasannya, Wali Kota Paris mengungkapkan bahwa tikus merupakan bagian dari ekosistem perkotaan dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.
Ia menekankan perlunya pendekatan yang lebih manusiawi terhadap hewan pengerat ini. Namun, pendapat ini juga menuai kontroversi di kalangan warga Paris.
Beberapa penduduk mengkhawatirkan dampak kesehatan dan kebersihan yang ditimbulkan oleh populasi tikus yang besar.
Mereka berharap adanya tindakan yang lebih tegas untuk mengendalikan jumlah tikus di kota ini.
Seiring dengan pembentukan komisi khusus, Wali Kota Paris berencana untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk pakar lingkungan, ahli biologi, dan masyarakat umum.
Tujuannya adalah mencari solusi yang terbaik bagi masalah ini, dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, kebersihan, dan kesehatan masyarakat.
Krisis hewan pengerat yang dihadapi oleh Paris menjadi perhatian serius bagi pemerintah kota dan warganya.
Keputusan untuk hidup berdampingan dengan tikus atau mengambil tindakan pengendalian yang lebih ketat masih menjadi perdebatan yang perlu dicari solusinya.
Warga Paris diharapkan dapat terlibat dalam diskusi dan memberikan kontribusi untuk menemukan penyelesaian yang tepat.
Tentunya dengan tetap memperhatikan kepentingan lingkungan, kesehatan, dan kenyamanan bersama.***