Pelanggaran HAM terhadap Etnik Uyghur Perlu Perhatian Internasional

“Dalam kaitan ini saya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Muslim Indonesia yang memberikan perhatian dan dukungan terhadap perjuangan warga Uyghur,” kata tokoh Uyghur yang baru datang di Indonesia bersama beberapa rekan seperjuangannya itu.

Idris selama beberapa tahun terakhir tinggal di Washington DC, sementara beberapa rekannya berdomisili di kota-kota lainnya di Amerika serta di Kanada. Mereka umumnya sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan kerabat bahkan dengan orangtuanya masing-masing di Xinjiang akibat adanya pembatasan yang dilakukan Pemerintah China.

Related Articles

Dukungan Malaysia

Kembali terkait seminar internasional tentang Uyghur, Tokoh Angkatan Belia Islam Malaysia Mohd Khairul Anwar menyatakan, Pemerintah Malaysia memberikan sikap yang tegas mendukung Uyghur dengan memberikan peluang untuk mengungsi ke negara dunia ketiga.

“Masyarakat Muslim Malaysia juga melihat bahwa Muslim Uyghur adalah saudara-saudara kita sesama Muslim, dan karenanya harus kita bela. Mereka saat ini mengalami kesulitan dalam melaksanakan ajaran agama dan mempertahankan identitas budayanya,” kata Khairul Anwar.

Sementara itu mantan Dubes RI untuk Uzbekistan Mohamad Asruchin mengemukakan, China sangat berkepentingan menguasai Xinjiang karena daerah otonom itu letaknya strategis di daerah paling barat China.

Daerah itu juga merupakan hub ekpsor untuk kepentingan One Belt One Road (OBOR) yang dianggap merupakan Jalur Sutra modern China ke negara-negara Eropa. OBOR itu sendiri  kini telah direvisi menjadi proyek Belt Road Initiative (BRI).

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button