Pemkot Cilegon Usulkan KH Wasyid dan Ki Arsyad Thawil Jadi Pahlawan Nasional, Wartawan Koran Ini Punya Jasa Besar Untuk Kelengkapan Naskah Akademik
KH Syamun sendiri merupakan tokoh pejuang Kota Cilegon yang juga meninggal dalam pelarian melawan tentara belanda dan sekarang mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional.
Mufti menjelaskan, dirinya membuat kronogram mulai dari 10 Juli 1888 berdasarkan kesaksian langsung wartawan Java Bode yang mulai mendarat.
Dimana, Wartawan yang diketahui dengan nama Cushman mulai turun di Karangantu.
“Ini berdasarkan kesaksian langsung wartawan yang turut serta dengan satu kompi pasukan yang dia melihat langsung rute itu,” katanya.
“Dia koresponden spesialis dari koran Java Bode yang dapat izin dari gubernur jendral ikut serta 10 juli mendarat di Karangantu terus ikut pasukan kavaleri sampai 10 siang di cilegon,” katanya.
Selanjutnya juga, papar Mufti Ali, sebagian besar juga didukung dengan koran-koran lain yang ikut ekspedisi ke arah lainnya.
Sebagian besar kronogram dari 10 Juli hingga 31 Juli saat pertempuran heroik dan terbunuhnya Ki Wasyid didapatkan langsung dari koran Java Bode.
“Sebagian besar tidak ada disertasinya Sartono Kartodirdjo. Ini didapat langsung dari koran Java Bode,” ujarnya.
Naskah akademik tersebut, jelas Mufti, adalah hasil riset keliling di lapangan maupun riset terhadap arsip-arsip, koran-koran, sumber-sumber primer dan sumber wawancara.