BANTENRAYA.CO.ID – Pada Rabu-Kamis, 8-9 Agustus 23 telah dilaksanakan program PkM (Pengabdian kepada Masyarakat).
Pengabdian kepada masyarakat itu bertemakan ’Penguatan Ekonomi Sirkular dan Penciptaan Ecopreneurship sebagai Penanganan Limbah Minyak Goreng Bekas di SMA/SMK Kota Serang’.
Program pengabdian kepada masyarakat itu dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Logistik Kelautan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
BACA JUGA: Bukti Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas, PNM Serang Gelar Mba Maya untuk 1.000 Nasabah
Kegiatan ini dihadiri puluhan Siswa dari SMAN 6 Kota Serang dan SMAN 3 Kota Serang di masing-masing sekolah.
Ekonomi Sirkular merupakan model yang berupaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin sehingga memiliki nilai ekonomi.
Dapat diketahui sektor prioritas penerapan ekonomi sirkular di Indonesia diantaranya pada limbah makanan yang mana memiliki limbah sebanyak 57,4 juta ton.
BACA JUGA: 1 Menit yang Lalu, Kode Redeem ML Mobile Legends 15 Agustus 2023: Banjir Hadiah Hingga Item Terbaru
Kemudian proyeksi peningkatan limbah ini di tahun 2030 sebanyak 54 persen, adapun pada limbah tekstil sebanyak 2,3 juta ton.
Proyeksi peningkatan limbah ini di tahun 2030 sebanyak 70 persen, limbah kontruksi sebanyak 29,0 juta ton dan proyeksi peningkatan limbah di 2030 sebanyak 82 persen.
Lalu pada limbah grosir dan eceran menghasilkan limbah sebanyak 5,4 juta ton dan proyeksi peningkatan limbah di 2030 sebanyak 40 persen.
Lalu yang terakhir yaitu limbah pada elektronik sebanyak 1,8 juta ton dan proyeksi peningkatan limbah di 2030 sebanyak 39 persen.
BACA JUGA: 5 Wisata Terbaik dan Terpopuler di Taiwan yang Tak Boleh Dilewatkan, Yuk Simak
Pemaparan Materi
Kegiatan ini dilaksanakan di aula serta lapangan SMAN 6 Kota Serang dan SMAN 3 Kota Serang dengan segala persiapan yang dibutuhkan untuk pemaparan materi mengenai ekonomi sirkular dan praktek pembuatan lilin aroma terapi.
Sebelumnya setiap siswa membawa minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan lilin aromaterapi.
Dengan adanya kegiatan pengumpulan minyak jelantah ini setidaknya bisa mengurangi pencemaran lingkungan akibat minyak jelantah yang biasanya dibuang ke selokan ataupun tanah.
BACA JUGA: Sorry Komandan, Blok Jenderal Terbelah di Pilpres 2024, Tak Semuanya Loyal ke Capres Ini
Secara terprogram dalam pelaksanaan praktek ini memudahkan siswa untuk mengikuti arahan dalam praktek pembuatan lilin aromaterapi tersebut.
Kegiatan ini juga terus dibimbing oleh mahasiswa Program Studi Logistik Kelautan agar para siswa tidak kebingungan untuk melakukan praktek tersebut.
Diawali dengan pengumpulan minyak jelantah yang dibawa oleh setiap siswa ataupun perwakilan kelasnya untuk ditimbang, dicatat, dan dibeli oleh mahasiswa Program Studi Logistik Kelautan.
Dilanjutkan para siswa menyimak pematerian di aula sekolah dari para Dosen Program Studi Logistik Kelautan.
Pematerian pertama yang disampaikan oleh Rubby Rahman Tsani mengenai Ekonomi Sirkular selanjutnya yaitu pematerian yang disampaikan oleh Syifa Fajar Maulani mengenai Ecopreneurship.
Kemudian materi yang terakhir mengenai Nilai Tambah Daur Ulang yang disampaikan oleh Melia Handayani.
Penuh Informasi
Setelah acara pematerian selesai dilanjut dengan acara praktek yang dilaksanakan di lapangan dengan pembagian siswa menjadi 5 kelompok mengikuti arahan yang diberikan oleh penanggung jawab dari setiap kelompok.
BACA JUGA: 6 Nasi Goreng di Gresik yang Paling Top dan Simak Alamatnya, Cocok Bikin Mood Makan Bertambah
”Kami anggap bahwa siswa-siswi ini adalah agen perubahan yang penuh informasi,” ujar Rubby Rahman Tsani selaku Ketua program PkM ini.
”Jadi saat kami menyampaikan materi hari ini dan disimak dengan baik oleh siswa-siswi, informasinya dapat tersampaikan kembali pada keluarganya di rumah,” tuturnya.
”Selain itu, siswa-siswi bagian dari gen Z ini sudah terbiasa dengan teknologi, media sosial, sehingga informasi yang didapatkan dari kegiatan ini akan jauh lebih masif tersebar luaskan mengenai informasi apa yang didapat dari pengabdian ini,” ujarnya.
”Harapannya terjadi perubahan perilaku di masyaraat secara luas dari ekonomi linear ke ekonomi sirkular dengan nyata” katanya.
BACA JUGA: 4 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Bekasi, dari Propaganda sampai Pegawai BUMN
Adapun sambutan dari pihak sekolah yang disampaikan oleh Judi Muatallah, selaku Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dari SMAN 6 Kota Serang.
Ia meyampaikan kepada siswanya mengenai kegiatan pengabdian ini bisa dijadikan pengalaman, hal ini tidak bisa didapat di luar.
Mungkin memang ada di luar, tapi tidak ada yang bisa memberikan kesempatan sebaik ini, manfaatkan sebaik-baiknya untuk memberikan peluang di masa depan nanti.
BACA JUGA: 4.019 Kasus Diare Terjadi di Cilegon Selama 2023, BABS Jadi Salah Satu Penyebabnya
Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Serang Nana Komara mengatakan, mengenai kegiatan pengabdian agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
Ini adalah momen berharga yang tidak akan terulang dan menjadi memori yang baik.
Serap ilmu yang banyak dan manfaatkan kesempatan yang ada, bertanya lah agar tahu semua prosesnya.
Ia berharap agar pengabdian ini bisa berjalan lancar dan memberikan pengalaman yang luar biasa untuk siswanya.
Tidak ada kendala apapun dalam praktek pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini.
Diikuti dengan Antusias
Semua siswa dari SMAN 6 Kota Serang begitupun SMAN 3 Kota Serang sangat antusias dan sifat keingin tahuan mereka sangat tinggi.
Mereka bertanya dan selalu memberikan respon yang positif dalam pengerjaan praktek ini.
Harapan untuk kedepannya semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan dapat diterapkan di semua sekolah agar bisa menjadi contoh yang baik serta mengurangi adanya pembuangan limbah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan ini.
Mari maju dan tumbuhkan kesadaran dari lingkungan terkecil yaitu keluarga agar bisa menjadi perubahan untuk dunia yang lebih baik lagi. ***