BANTENRAYA.CO.ID – Berita mengenai penangkapan tiga anggota Polri yang diduga terlibat dengan seorang karyawan PT KAI berinisial DE yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, menjadi perhatian utama di tengah masyarakat.
Meskipun pihak kepolisian belum memberikan konfirmasi terkait anggota Polri yang terlibat aksi terorisme ini, diharapkan informasi lebih lanjut akan diungkapkan dalam keterangan resmi.
Keterangan resmi akan disampaikan oleh pihak Kepolisian yang akan disampaikan pada Jumat 18 Agustus 2023, sore. Sebagaimana informasi yang dikutip Bantenraya.co.id dari Pmjnews.com.
Hingga saat ini, masih terjadi keterbatasan informasi mengenai peristiwa ini, dan kabar mengenai penangkapan tiga anggota Polri masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak berwenang.
BACA JUGA: Dekatkan Jangkauan ke Masyarakat, Walikota Serang Syafrudin Resmikan Pasar Lingkungan Banjar Asri
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, menyatakan bahwa rincian lebih lanjut terkait kabar penangkapan ini akan diungkapkan dalam keterangan resmi pada sore hari.
Sementara itu, sebelumnya karyawan PT KAI berinisial DE telah ditangkap oleh Densus 88 pada Senin 14 Agustus 2023 di kediamannya di kawasan Harapan Jaya, Bekasi.
Selain penangkapan terhadap tersangka teroris DE, Densus 88 juga berhasil mengamankan belasan senjata beserta amunisinya, serta bendera ISIS.
Penemuan ini menunjukkan adanya indikasi terkait aktivitas terorisme yang telah dijalankan oleh DE.
Lebih lanjut, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, menjelaskan bahwa tersangka DE juga memiliki sejumlah senjata api baik yang berasal dari pabrik maupun yang dirakit sendiri.
Dalam penggerebekan tersebut, sebanyak 16 pucuk senjata, 11 laras pendek, dan 5 laras panjang berhasil disita.
Beberapa senjata merupakan senjata rakitan sementara yang lain adalah senjata produksi pabrik.
Selain itu, Densus 88 juga berhasil menyita sejumlah magasin senjata beserta amunisinya, serta menemukan adanya PC komputer yang menjadi barang bukti dalam penyelidikan ini.
Keberhasilan Densus 88 dalam menggagalkan potensi ancaman terorisme ini patut diapresiasi, dan peristiwa ini semakin menggarisbawahi pentingnya kerjasama dan kewaspadaan dalam menjaga keamanan dan ketertiban bersama.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi yang akan disampaikan oleh pihak kepolisian.
Keterbukaan informasi dan kerjasama dari semua pihak akan menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara.***