SERANG, BANTEN RAYA- Ketua Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia (Pengprov MI) Banten Roni Alfanto memasang target tiga keping medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut tahun 2024. Target tinggi ini diusung lantaran Banten memiliki atlet-atlet muda yang potensial.
Target ini disampaikan Roni Alfanto usai dirinya terpilih secara aklamasi untuk masa bakti 2022-2026 melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) Muaythai Indonesia Banten yang digelar di Hotel Le Dian, Ciceri, Kota Serang, Sabtu (12/2/22).
Roni Alfanto mengatakan, pada PON XX di Papua, atlet-atlet Muaythai Banten sukses memboyong lima keping medali yang terdiri dari 1 emas, dan 4 perunggu.
“Empat medali perunggu ini disumbangkan oleh atlet-atlet muda yang akan semakin matang di PON Aceh-Sumut, dan ada penambahan nomor pertandingan,” ujar Roni Alfanto, usai Musprov Muaythai Indonesia Banten.
Roni Alfanto menyebutkan, kans Banten untuk mendulang medali emas itu dari tiga kelas.
“Tiga medali emas itu dari kelas 51 kg putri, kelas 48 kg putra dan kelas 51 kg putra,” sebut dia.
Ada tujuh Pengurus Cabang (Pengcab) Muaythai yang mendukung Roni Alfanto untuk melanjutkan kepimpinannya. Tujuh Pengcab yaitu Pengcab MI Kota Serang, Pengcab MI Kabupaten Serang, Pengcab MI Kota Cilegon, Pengcab MI Kota Tangerang, Pengcab MI Kabupaten Tangerang, Pengcab MI Kota Tangsel, dan Pengcab MI Kabupaten Pandeglang.
Roni Alfanto mengaku bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan para Pengcab kepadanya untuk kembali memimpin Muaythai Indonesia Banten.
“Alhamdulillah rekan-rekan pengcab mengamanahkan saya lagi untuk memimpin Muaythai Banten,” ucap dia.
Roni Alfanto mengaku jabatan yang diembannya amanah sekaligus tantangan untuk memajukan dan meningkatkan prestasi muaythai baik di kancah nasional maupun internasional.
“Ini amanah yang harus saya laksanakan bersama pengurus. Saya juga berharap dukungan pengcab, karena pengcab yang memiliki atlet,” katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PB MI) Sudirman mengatakan, musprov satu bentuk komitmen dalam berorganisasi. Dalam pembinaan atlet atau eksistensinya ada lima unsur tata kelola. Pertama tertib berorganisasi, kedua tertib pembinaan prestasi.
“Pak Roni telah mempertontonkan organisasinya. Pak Roni juga di PON Papua terbukti pembinaan atlet berprestasi, yang kedua pembinaan pelatih. Saya tahu persis Banten selalu mengirimkan ke nasional, yang ketiga pembinaan wasit. Terbukti Banten selalu mengirimkan wasit di setiap event,” kata Sudirman.
Masih kata Sudirman, Pengprov MI Banten juga tertib melaksanakan pertandingan.
“Pak Roni ini tertib mengikuti event nasional. Ternyata dia fokus mengikuti kejurnas. Kemudian tertib mengadakan event lokal atau Kejurda. Contoh Porprov yang akan diadakan tahun ini,” ucap dia.
(harir)