BANTENRAYA.CO.ID – Bacaan doa Sa’i tentunya harus diketahui oleh para jama’ah haji dan umroh. Sa’i merupakan salah satu rukun ibadah haji dan umroh yang tidak bisa digantikan dengan amalan lain.
Pelaksanaan ibadah haji dan umroh dapat dikatakan sah apabila semua rukun dikerjakan dengan baik termasuk kegiatan Sa’i.
Sa’i adalah kegiatan berlari-lari kecil atau jalan cepat dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali yang jaraknya sekitar 400an meter.
Proses Sa’i dimulai dari bukit Shafa menuju bukit Marwah lalu kembali lagi ke bukit Shafa. Saat berada di atas bukit, para jama’ah menghadap Ka’bah dan melantunkan doa,
BACA JUGA: Inilah Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha Lengkap dengan Bahasa Latin dan Artinya
SEJARAH SA’I
Rukun ibadah haji dan umroh ini tak lepas dari sejarahnya yaitu kisah Siti Hajar yang merupakan istri dari Nabi Ibrahim a.s dan ibu Nabi Ismail a.s.
Kala itu, Nabi Ibrahim a.s diperintahkan Allah SWT untuk meninggalkan anak dan istrinya di tengah gurun pasir tandus.
Awalnya Siti Hajar merasa bingung dan sedih atas rencana kepergian suaminya. Namun saat mengetahui itu adalah perintah Allah SWT, ia merasa tenang dan tawakal atas rencana-Nya.
Nabi Ibrahim a.s kemudian pergi meninggalkan mereka berdua dengan perbekalan. Seiring berjalannya waktu, makanan dan minuman habis.
BACA JUGA: Hukum Memakai Pakaian Sobek Saat Sholat, Begini Penjelasan Ustadz Firanda Andirja
Siti Hajar mencari air untuk anaknya yang masih kecil. Ia melihat sebuah bukit yaitu Shafa dan mencari air di sana.
Belum menemukan yang dicari, ia turun dari bukit Shafa dan bergegas menuju bukit Marwah. Hal tersebut dilakukannya sebanyak 7 kali karena tidak menemukan air.
Setelah 7 kali berputar dari Shafa ke Marwah dan sebaliknya, ia mendengar gemercik air yang ternyata keluar dari dari tanah di bawah kaki Nabi Ismail a.s.
Pancaran air yang deras tersebut kini dikenal dengan air zam zam yang punya khasiat dan manfaat bagi kesehatan dan diyakini tidak akan pernah habis.
BACAAN DOA SA’I
Setelah mengetahui sejarahnya, bagaimana doa Sa’i yang dilantukan saat proses ibadah haji dan umroh? Berikut runtutannya:
1. Saat para jama’ah mendekati bukit Shafa atau sebelum memulai Sa’i, sebaiknya membaca doa berikut yang hanya diucapkan satu kali di awal:
أَبْدَأُ بِمَا بَعْدَ اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ. إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Abda Ubimaa Ba’da Allahu Bihi Warasuulluh. Innasshafaa Wa Marwata Min Sya’Aairillaah Faman hajjal Baita Awi’tamara fallaa junaaha ‘alaihi Ansyathawwa Fabi himaa Wamantathawwa ‘Akhairan Fa Innallaha Syaakirun ‘Aliim
Artinya: “Aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
2. Setelah sampai di bukti Shafa dan menaikinya, para jama’ah menghadap Ka’bah lalu melantunkan doa berikut:
(3x) اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Allahu-akbar 3x
La-ilaha ilalloh wahdahu lasyarikalahu lahul-mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil-khoiri wahuwa ‘ala kuli syai-ingqodir
La-ilaha ilallohu wahdahu anjaza wa’dahu wa nashoro ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu
Artinya:
“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. (3x).
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.”
3. Setelah menyelesaikan ibadah Sa’i yaitu 7 kali berpindah dari bukit Shafa dan Marwah, berikut bacaan doa yang dilafalkan saat berada di atas bukit Marwah sambil menghadap Ka’bah:
اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.
Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa wa ‘aafinaa wa ‘fu ‘annaa wa ‘alaa tha ‘atika wa syukrika a’innaa wa ‘alaa ghairika laa takilnaa wa alal limaani wal islaamil kaamili jamilan tawaffanaa wa anta raadhin Allaahumma rhamnii bitarkil ma’aashii abadan maa abgaitanii wa ‘rhamnii an atakallafa laa ya’niinii wa ‘rzuqnii husnan nazhari fii maa yurdhiika ‘annil yaa Arhamar raahimiin
Artinya: “Ya Allah, terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu. Janga Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau rida. Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna. Karuniakanlah kami pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu rida terhadap kami, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih”