Bantenraya.co.id– Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang menyebut bahwa penyebab banjir di Kota Serang akibat banyak sampah di saluran air (drainase).
Kebiasaan buruk warga Kota Serang yang masih membuang sampah di drainase, membuat drainase menjadi tersumbat dan menyebabkan banjir.
Kepala DPUPR Kota Serang Iwan Sunardi mengatakan, faktor penyebab banjir lainnya antara lain karena tingginya intensitas curah hujan, penyempitan saluran karena ada bangunan liar (bangli) yang berada di atas saluran air.
Selain itu, lanjut dia, adanya tumpang tindih utilitas jalan berupa kabel telekomunikasi dan pipa PDAM yang melintang di dalam saluran.
Dukung Relawan GBN, Nelayan Gemoy Binuangeun Deklarasi Pemenangan Prabowo-Gibran
“Kemudian karena banyaknya sampah yang menghalangi aliran air di saluran drainase,” ujar Iwan kepada Banten Raya, Minggu (14 Januari 2024).
Iwan menyebutkan, hasil pendataannya titik banjir di Kota Serang mencapai tujuh belas titik lokasi. Di antaranya Jalan Kitapa,
Jalan Samaun Bakri, Jalan Kagungan, Jalan Raya Cilegon (dekat SPBU Kepandean), Jalan Kelapa Dua (KH Sulaeman), Lingkungan Calung Kota Baru.
Kemudian di Jalan Hasanudin, Lingkungan Cinanggung (Gang Gabus), Komplek Taman Banten Lestari, Lingkungan Kaligandu Tegal,
Warga Berebut Kaos Jokowi di Terminal Pakupatan Kota Serang
Lingkungan Cimuncang Sidomuncul, Lingkungan Ciputri, Lingkungan KSB, Komplek BIP, Lingkungan Lopang, Lingkungan Cimuncang Sidomuncul, dan Komplek Bumi Agung.
“Titik banjir tersebar di Kecamatan Cipocok, Kecamatan Kasemen, dan Kecamatan Serang. Titik terbanyak ada di Kecamatan Serang,” sebut dia.
Iwan mengaku pihaknya sudah melakukan upaya untuk menangani banjir di Kota Serang. Upaya yang dilakukan pertama yakni melakukan pembersihan sampah pada saluran drainase.
Kedua, melakukan pengerukan sedimentasi pada saluran drainase, ketiga melakukan pelebaran saluran, dan keempat melakukan pembangunan saluran drainase yang rusak berat.
“Pembersihan saluran drainase itu rutin kami lakukan sebulan sekali. Dan pemeliharaan pembangunan saluran drainase juga rutin dilakukan setiap tahun,” akunya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang mengatakan, perilaku dan kesadaran masyarakat tentang membuang sampah pada tempatnya dirasakan masih kurang.
“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita semua,” kata Nanang.
Menurut Nanang, seberapa hebat dan tuntasnya infrastruktur yang dibangun akan menjadi sia-sia jika kesadaran warga masih kurang.
Pj Walikota Serang Yedi Rahmat Sidak Disdukcapil Kota Serang
“Ini salah satu yang menyebabkan banjir kalau musim hujan datang,” tegasnya.
Penjabat (Pj) Walikota Serang Yedi Rahmat mengatakan hal serupa, bahwa faktor penyebab banjir di Lingkungan Domba dan Jalan Sama’un Bakri, salah satunya karena penyempitan akibat sampah.
“Karena penyempitan saluran itu. Saya sudah ke dalam melihat juga jadi banyak warga yang terdampak biar pun airnya setumit, tapi namanya banjir enggak nyaman untuk ditempati,” ungkap Yedi Rahmat.
Yedi mengaku telah turun langsung melihat lokasi banjir di Jalan Sama’un Bakri dan Lingkungan Domba untuk mengetahui secara langsung penyebab banjir.
“Waktu itu saya terjun langsung ke Jalan Sama’un Bakri dan Lingkungan Domba melihat kondisi keadaan bagaimana penyelesaiannya.
Dari ujung kami melihat sampai ke ujung juga. Dari hulu sampai ke hilir sudah melihat apa yang harus kita lakukan,” tutur dia.
Yedi mengimbau kepada masyarakat agar tidak membangun rumah sampai di sempadan sungai dan jalan.
“Sepadan sungai dan jalan yang sini jangan sampai dipakai untuk rumah. Itu yang menghambat aliran air. Karena kami sudah melihat dari belakang sampai dengan ujung sana,” katanya.
15 Tahun Tak Kunjung Diangkat ASN, Honorer di Kota Serang Nyalon Jadi Walikota Serang
Ia meminta warga Kota Serang juga harus taat terhadap peraturan yang berlaku. “Ya harus taatlah. Kayak misalnya ini ngebangun gedung udah ada belum dia IMB nya.
Teman-teman dari perizinan harus mengontrol. Karena kalau misalkan dibiarkan aja ya kayak gini,” ucap dia. (harir)